Kinerja 2025 Membaik, Prajogo Pangestu Raup Divien Rp16,7 M dari TPIA
- Prajogo Pangestu kantongi Rp16,72 miliar dividen interim dari Chandra Asri usai kinerja TPIA berbalik untung besar di semester I-2025.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Konglomerat Prajogo Pangestu akan menerima setoran dividen interim tahun buku 2025 sekitar Rp16,72 miliar dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Pembagian ini dilakukan setelah TPIA mencatatkan pembalikan kinerja yang signifikan.
Prajogo Pangestu, yang mengempit 5,03% saham TPIA (4,35 miliar lembar), akan menerima dana tersebut sebagai bagian dari total dividen interim US$20 juta (Rp322,58 miliar) yang dibagikan perusahaan. Hari ini, Senin, 10 November 2025, adalah cum date dividen di pasar reguler.
Keputusan dividen ini diambil setelah TPIA membukukan laba bersih US$1,27 miliar pada semester I-2025. Kinerja ini berbanding terbalik dari rugi bersih US$47,46 juta pada periode yang sama tahun lalu. Lantas, apa pendorong utama lonjakan laba fantastis ini?
1. Pendorong Utama: 'Durian Runtuh' dari Akuisisi
Direktur Keuangan TPIA, Andre Khor, menjelaskan bahwa perbaikan kinerja ini didorong oleh akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. dari Shell pada 1 April 2025. Akuisisi ini memberikan keuntungan akuntansi yang sangat besar bagi perusahaan.
"Kontributor utama pencapaian ini adalah pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi tersebut," kata Andre Khor dalam rilis resminya, Selasa, 30 September 2025.
2. Detail Pembagian Dividen Interim
Manajemen TPIA memutuskan membagikan dividen interim berdasarkan laba bersih per 30 Juni 2025. Dividen ditetapkan sebesar Rp3,8427 per saham, atau setara dengan total US$20 juta. Pembayaran akan dilakukan pada 28 November 2025.
Keputusan tersebut didasarkan pada laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$1,26 miliar. Kinerja ini ditopang oleh saldo laba ditahan yang solid, mencapai US$1,89 miliar. Hingga akhir Juni 2025, total ekuitas perusahaan tercatat sebesar US$4,76 miliar.
3. Strategi Ekspansi Pilar Energi
Chandra Asri Group terus memperkuat tiga pilar strategisnya. Di sektor Energi, perusahaan melanjutkan ekspansi regional dengan mengakuisisi jaringan SPBU ritel bermerek Esso milik ExxonMobil di Singapura, setelah sebelumnya sukses mengakuisisi Aster Chemicals.
"Akuisisi bersejarah ini lebih dari sekadar ekspansi, ini adalah transformasi bagi kami,” ujar Andre Khor, dalam Asian Downstream Summit di Singapura, Rabu, 29 Oktober 2025.
Andre mengatakan strategi akuisisi merupakan respons terhadap lanskap energi global yang berubah. Meski dunia bergerak menuju elektrifikasi, Chandra Asri memproyeksikan peran krusial migas dalam pemenuhan energi, khususnya di negara berkembang Asia.
4. Pengembangan Pilar Kimia dan Infrastruktur
Di pilar Kimia, TPIA melaporkan progres konstruksi pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Cilegon yang telah mencapai 33%. Pabrik ini diharapkan dapat menekan impor nasional hingga Rp10 triliun per tahun.
Sementara itu, pilar Infrastruktur digarap melalui anak usaha PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). Entitas ini fokus memperkuat portofolio logistik dan energi terbarukan, termasuk penambahan kapal kimia baru dan perluasan portofolio tenaga surya.

Alvin Bagaskara
Editor
