Tren Leisure

Kelebihan Discord, Hadirkan Fitur Untuk Gaming hingga Demokrasi Digital

  • Discord jadi “ruang ketiga” digital, bebas dari algoritma media sosial. Dari gaming hingga politik, Nepal buktikan kekuatannya pilih pemimpin.
download (23).jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID - Discord selama ini dikenal sebagai tempat gamers bercengkerama sambil main League of Legends atau Final Fantasy. Namun, 2025 menandai perubahan besar, platform ini menjelma menjadi ruang komunitas global, bahkan arena politik.

Dengan lebih dari 150 juta pengguna aktif bulanan, Discord disebut sebagai “ruang ketiga” digital bagi Gen Z, tempat di luar rumah dan sekolah/kantor untuk membangun komunitas, berbagi minat, hingga menggerakkan aksi sosial.

Fenomena terbaru datang dari Nepal, setelah aksi protes besar yang menggulingkan PM KP Sharma Oli, ribuan aktivis muda mengorganisir polling informal lewat server Discord beranggotakan lebih dari 140 ribu orang. Dari sinilah muncul nama mantan Ketua Mahkamah Agung, Sushila Karki, yang akhirnya benar-benar dilantik sebagai Perdana Menteri interim.

Faktanya kejadian ini menjadi pertama kalinya sebuah negara memilih pemimpin melalui platform digital. Discord yang awalnya ruang hobi kini menjadi instrumen demokrasi partisipatif.

Fitur Discord

Dilansir laman Discord.com, Senin, 15 September 2025, sejak lahir pada tahun 2015, Discord hadir sebagai platform komunikasi yang awalnya ditujukan bagi para gamer. Fitur utamanya berupa server yang dapat dibagi menjadi channel teks, suara, dan video, memungkinkan komunikasi cepat, stabil, dan terorganisir saat bermain game daring. 

Dengan model ini, Discord sejak awal sudah membedakan dirinya dari aplikasi pesan instan lain yang lebih generik. Seiring perkembangannya, Discord terus meluncurkan berbagai fitur baru yang menjadikannya lebih dari sekadar ruang obrolan gamer. Kehadiran Stage Channels, misalnya, memungkinkan diskusi audio berskala besar layaknya town hall digital yang dapat menampung ribuan orang. 

Ditambah dengan streaming rendah latensi, anggota server bisa menonton siaran game, presentasi, atau diskusi secara real-time tanpa jeda berarti. Integrasi langsung dengan konsol PlayStation dan Xbox juga memperluas ekosistemnya, menghubungkan dunia konsol dengan komunitas daring yang lebih luas.

Selain itu, Discord membekali pengelola server dengan fitur Role & Permission, yang memudahkan mereka mengatur struktur komunitas, siapa yang berhak berbicara, memoderasi, atau hanya menjadi pendengar. 

Kehadiran bot dan integrasi AI pun memperkaya pengalaman, mulai dari bot musik dan kuis hingga teknologi moderasi otomatis serta analisis percakapan yang menjaga server tetap aman dan nyaman bagi anggota.

Berbeda dengan media sosial arus utama seperti Facebook atau X (Twitter), Discord tidak menjejali pengguna dengan algoritma yang mendorong konten atau iklan. 

Alih-alih, platform ini menawarkan ruang privat dan terkurasi, di mana interaksi berlangsung secara lebih alami dan autentik. Tidak mengherankan bila survei menunjukkan bahwa 65% Gen Z merasa lebih nyaman menggunakan aplikasi berbasis komunitas seperti Discord dan Twitch dibanding media sosial tradisional. 

Discord pun semakin mengukuhkan posisinya sebagai ruang ketiga digital, tempat berkumpul, berdiskusi, dan membangun komunitas tanpa harus terjebak arus informasi yang dikendalikan algoritma.