Kasus Meningkat, WHO Salahkan Pencabutan Peraturan COVID-19 yang Terburu-buru
- Beberapa negara Eropa yang telah melonggarkan peraturan COVID-19 kini menghadapi peningkatan kasus karena varian BA2 yang lebih mudah menular.

Fadel Surur
Author


Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Sudirman, Jakarta Jumat, 11 September 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JENEWA – Beberapa negara Eropa yang telah melonggarkan peraturan COVID-19 kini menghadapi peningkatan kasus karena varian BA2 yang lebih mudah menular.
Hal ini disampaikan oleh pihak WHO dalam sebuah konferensi pers di Moldova pada hari Selasa, 22 Maret 2022, seperti dikutip dari France24 pada 23 Maret 2022.
Direktur WHO Eropa, Hans Kluge menyampaikan bahwa ia sempat merasa optimis tetapi tetap waspada melihat perkembangan pandemi di Eropa.
Saat ini kasus COVID-19 di Eropa sedang meningkat di 18 dari 53 negara WHO Eropa.
- Sah! Ini Jajaran Baru Direksi Bank KB Bukopin
- Mayoritas Aset Kripto Menurun, Cardano dan Tether Masih Bertahan di Zona Hijau
- Ketahui Penyebab Diplopia yang Dialami Pembalap MotoGP Marc Marquez
“Negara-negara yang menunjukkan peningkatan di antaranya adalah Inggris, Irlandia, Yunani, Siprus, Prancis, Italia, dan Jerman,” katanya.
Ia mengatakan bahwa kemungkinan alasan utamanya adalah varian BA2 yang lebih mudah menular walaupun tidak lebih berbahaya dari varian lainnya.
Ia menambahkan bahwa negara-negara itu mencabut pembatasan secara brutal dari terlalu banyak menjadi terlalu sedikit.
Menurut data WHO, angka kasus COVID-19 di Eropa menurun tajam setelah melewati puncak pada akhir bulan Januari. Namun sejak awal bulan Maret kasus yang dilaporkan mulai meningkat lagi.
Ada lebih dari 5,1 juta kasus baru dan 12.946 kematian yang dilaporkan dalam tujuh hari terakhir pada pihak WHO di Eropa.
Seperti dikutip dari Guardian, sebagian besar peraturan COVID-19 yang berlaku di Jerman dicabut pada hari Minggu, 20 Maret 2022 lalu saat perayaan ‘Freedom Day’. Pencabutan ini sempat dipertanyakan karena sehari sebelumnya Jerman mencatatkan rata-rata mingguan kasus harian mencapai 2.619. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi.
Sementara itu, peraturan penggunaan masker di dalam ruangan dan bukti vaksinasi untuk masuk kafe, bioskop, dan restoran di Prancis dicabut awal pekan lalu. Hasilnya, rata-rata kasus harian per juta telah melonjak jadi 1.331 dari 774 pada tanggal 5 Maret.
Italia telah mengumumkan bahwa warganya tidak perlu menunjukkan bukti vaksinasi atau hasil tes negatif untuk masuk tempat publik dalam ruangan mulai tanggal 1 Mei. Sementara itu, untuk tempat luar ruangan akan mulai berlaku setelah 1 April. Masker juga tidak lagi diperlukan di dalam ruangan mulai 30 April.

Laila Ramdhini
Editor
