Pasar Modal

Jurus Bos BEI Tingkatkan Jumlah dan Peran Investor di Pasar Modal

  • PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai regulator yang memfasilitasi investor berinvestasi di pasar modal Indonesia, memiliki strategi yang akan digunakan oleh Bursa.
Merina

Merina

Author

Inarno Djajadi Direktur Utama Bursa Efek Indonesia dalam acara Investor Forum 2022.jpeg

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai regulator yang memfasilitasi investor berinvestasi di pasar modal Indonesia, memiliki strategi yang akan digunakan oleh Bursa. Hal ini guna meningkatkan jumlah dan peran investor dalam pasar modal.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki tren yang bagus pada awal tahun 2022 ini.

"Harga saham kita untuk pertama kalinya, menyentuh level baru 7.000 di tengah pasar global yang dinamis, hal ini menjadi cerminan bahwa kami meyakini bahwa pencapaian ini merupakan kerja sama dengan seluruh stakeholer dalam membangun pasar modal," kata Inarno dalam acara Forum Investor 2022 Kamis, 17 Maret 2022.

Sebelumnya per 11 Maret 2022, indeks memiliki pertumbuhan 5,18% ytd, yang mana pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan sebelum adanya invasi Rusia ke Ukraina.

Hal ini ditopang oleh kenaikan trade value  ytd hingga 11 Maret sebesar 7,2% ke angka 14,33 triliun, selain intu frekuensi bursa mengalami peningkatan 12,2% dari 1,3 juta per hari menjadi 1,45 per hari, lalu volume transaksi mengalami kenaikan 9,7% ytd, dari 20,06 miliar menjadi 22,66 miliar saham.

“Tahun ini bursa efek Indonesia tercatat 11 emiten yang IPO saham di BEI dengan nilai fund raised mencapai Rp3,12, sehingga menghantarkan BEI mencatatkan 777 perusahaan, kami harap tren pencatatan ini bertahan hingga akhir tahun karena di pipeline  masih terdapat 23 perusahaan yang akan go public pada tahun 2022 ini, ” imbuh Inarno.

Dari segi penambahan investor BEI, telah memiliki penambahan 614 ribu investor baru pada akhir februari 2022, dengan nilai total 8,1 juta investor, yang mana pertumbuhan ini kali lebih besar dari tahun 2017.  dengan jumlah investor saham meningkat lebih dari 200 ribu, sehingga total investor saham lebih dari 3,6 juta investor.

Dari segi komposisi ownership, investor retail memiliki nilai 14,0%, dari institusi 40,03% dan foreign 45,7%, meskipun dari segi ownership memiliki angka kecil, dari sisi trading composition, market share investor retail atau perseorangan mencapai 51,1% sedangkan institusi 19,0% dan asing 29,9%, hal ini menggambarkan nilai transaksi harian didominasi oleh investor lokal.

Pencapaian ini merupakan upaya dari BEI dengan para stakeholder, guna mengajak para investor untuk lebih cerdas dan memahami terkait investasi, BEI memiliki dua strategi yakni sosialsasi dan edukasi.

Adapun dalam sosialisasi tersebut BEI memiliki tiga program yang direalisasikan dengan nama 3P. 

Pertama ialah Paham, yakni memahami tujuan dan resiko terkait produk investasi yang dimiliki masyarakat, 

Kedua adalah Punya,  setelah memahami, masyarakat dapat membuat rekening efek dan melakukan pembelian investasi yang di Inginkan. 

Ketiga ialah Pantau, yang mana setelah memiliki prduk invetasi produk investasi, investor dihimbau untuk melakukan pengecekan produk investasi secara reguler.

Strategi yang kedua ialah membuat program diskusi yang dilaksanakan secara digital, adapun beberapa program tersebut ialah diskusi pada kegiatan Waktu Indonesia

Berinvestasi melalui media BEI maupun kantor perwakilan BEI, lalu Public Expo dan Capital Summit Expo yang dilaksanakan secara digital sejak dua tahun lalu, kemudian program Influencer Incubetter yang bertujuan agar social media influencer dapat memberikan contoh investor yang bijak agar mampu memotovasi para pengkutnya menjadi investor yang pandai dan bijak.

Selama masa pandemi berlangsung diseluruh Indonesia BEI telah melakukan edukasi, yang mana hingga februari 2022, telah berlangsung 1338 kegiatan edukasi dengan jumlah peserta 118.000 orang, yang mana  92% dilakukan melalui media online dengan jumlah peserta 114.000 orang,  hal ini sebagai bentuk digitalisasi agar infromasi mengenai investor dapat dijangkau secara luas.

Ke depannya BEI, OJK dan SRO memiliki upaya startegis untuk guna pengembangan pasar modal indonesia. Secara garis besar insitaif strategis yang dimiliki guna mengembangkan bursa efek Indonesia ialah bertujuan untuk : 

  • Meningkatkan perlindungan investor.
  • Melakukan pengembangan sistem unruk memastikan kebutuhan informasi bagi investor.
  • Meningkatkan jumlah IPO dan pencatatan efek baru melalui e ipo dan e registrasi.
  • Serta melaksanakan kegiatan yang mendukung penerapan esg sesuai dengan target pemerintah.

Selain itu BEI akan terus berupaya memberikan layanan produk dan layanan kebursaan kepada stakeholder melalui optimalisasi infrastruktur perdagangan.