Jelang IPO, Archi Kejar Target Produksi Emas 14 Juta Ton Per Tahun
JAKARTA – Jelang pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), Archie Indonesia menggenjot eksplorasi yang diharapkan dapat menyumbang cadangan bijih emas sebanyak antara 5,3 sampai 13 juta ons. Archi juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari 3,6 juta ton per tahun pada akhir 2020)menjadi 8,0 juta ton per tahun pada […]

Ananda Astri Dianka
Author


Archi Indonesia/ Sumber: Archi Indonesia
(Istimewa)JAKARTA – Jelang pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), Archie Indonesia menggenjot eksplorasi yang diharapkan dapat menyumbang cadangan bijih emas sebanyak antara 5,3 sampai 13 juta ons.
Archi juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari 3,6 juta ton per tahun pada akhir 2020)menjadi 8,0 juta ton per tahun pada akhir 2025.
“Peningkatan kapasitas yang direncanakan ini akan memungkinkan Archi untuk mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons atau setara dengan lebih dari 14 ton emas per tahun,” kata Wakil Direktur Utama Archi, Rudy Suhendra dilansir dari keterangan resmi, Selasa 22 Juni 2021.
Saat ini, Archi menargetkan bakal resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2021 dengan kode emiten ARCI. Pada penawaran perdana, Archi menawarkan saham senilai Rp750 per lembar.
- Banjir Insentif Pajak Berlanjut, Simak yang Diperpanjang Hingga Akhir Tahun Ini
- Terpukul Pandemi, KAI Telan Kerugian Rp303,4 Miliar di Kuartal I/2021
- Kredit Pintar Sediakan Akses Internet untuk Panti Asuhan Muslim Nusantara
Melalui IPO, Archi melepaskan saham sebanyak-banyaknya 3,72 miliar atau 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor.
Dalam aksi korporasi ini, Archi telah menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari IPO ini.
Selain untuk pembayaran pokok pinjaman, Archi berencana untuk menyalurkan dana hasil IPO untuk peningkatan operasional dan modal kerja umum. Sedangkan belanja modal untuk ekspansi bisnis dan operasional akan dibiayai dari kas internal perusahaan.
Dari segi produksi, Archi menorehkan kinerja positif selama beberapa tahun belakangan. Tambang Emas Toka Tindung yang terletak di Sulawesi Utara mencatatkan pertumbuhan volume produksi yang stabil sejak memulai produksi emas pertama kali pada tahun 2011.
Sejak 2016, tambang telah memproduksi 6,2 ton emas per tahun, serta mencatatkan rekor produksi tertinggi yang mencapai 8,4 ton emas.
Pada akhir 2020, Tambang Emas Toka Tindung memiliki cadangan bijih emas (bersertifikasi JORC) sebanyak 121 ton. Di mana Archie baru melakukan eksplorasi dan penambangan dari sekitar 10% dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan 40.000 hektar. (RCS)
