Jadi Unggulan, Ekspor CPO dan Batu Bara Justru Turun pada Maret 2025
- Badan Pusat Statistik (BPS), melaporkan harga komoditas unggulan RI merosot pada Maret 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas itu yakni crude palm oil (CPO) dan turunannya serta batu bara.

Debrinata Rizky
Author


JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS), melaporkan harga komoditas unggulan RI merosot pada Maret 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas itu yakni crude palm oil (CPO) dan turunannya serta batu bara.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan jika, nilai ekspor CPO dan turunannya pada Maret 2025 mencapai US$2,19 miliar atau turun 3,55% (Month-to-Month/MtM) dibanding bulan sebelumnya senilai US$2,27 miliar.
“Nilai ekspor CPO dan turunannya turun 3,55 persen secara bulanan namun secara tahunan naik 40,85 persen,” kata Amalia dalam konferensi pers pada Senin, 21 April 2025.
- Dividen Yield Telkom (TLKM) Berpotensi Capai 7,5 Persen, Cek Histori 10 Tahun Terakhir
- LPEI dan Saudi Exim Bank Teken MoU, Buka Peluang Baru untuk Ekspor ke Timur Tengah
- Gas Terus, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp15.000
Amalia mengungkapkan, jika dilihat nilai ekspor CPO dan turunannya mengalami peningkatan jika dibandingkan Maret 2024 nilai ekspor komoditas ini naik signifikan 40,85% year on year (YoY).
Sedangkan untuk komoditas batu bara ekspor mencapai US$1,97 miliar pada Maret 2025 atau turun 5,54% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat US$2,08 miliar.
Secara tahunan, nilai ekspor komoditas ini juga tercatat turun signifikan yakni 23,14% dari tahun sebelumnya yang tercatat mencapai US$2,56 miliar.
Meski CPO dan batu bara serta turunannya turun di bulan Maret 2025. Komoditas unggulan Indonesia lainnya seperti besi dan baja menunjukkan kinerja yang positif. Amalia menyampaikan, nilai ekspor komoditas ini mencapai US$2,38 miliar atau naik 19,54% dibanding Februari 2025 sebesar US$1,99 miliar.
Dibandingkan Maret 2024, nilai ekspor besi dan baja juga mengalami peningkatan sebesar 11,84% dibanding tahun lalu yang tercatat sebesar US$2,13 miliar. Ketiga komoditas ini memberikan share sekitar 30.01% dari total ekspor non-migas pada Maret 2025.
Perkembangan Ekspor
Secara keluruhan, nilai ekspor Indonesia Maret 2025 mencapai US$23,25 miliar atau naik 5,95% dibanding ekspor Februari 2025. Dibanding Maret 2024, nilai ekspor naik sebesar 3,16%.
Untuk ekspor nonmigas Maret 2025 mencapai US$21,80 miliar, naik 4,71% dibanding Februari 2025 dan naik 2,56% jika dibanding ekspor nonmigas Maret 2024.
Ekspor nonmigas Maret 2025 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,20 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,63 miliar, dan India US$1,41 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,37%.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,16 miliar dan US$1,73 miliar. Jika dilihat menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Maret 2025 berasal dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai US$9,32 miliar atau 13,99%, diikuti Jawa Timur US$6,15 miliar atau 9,22% dan Kepulauan Riau US$5,82 miliar atau 8,74%.

Ananda Astridianka
Editor
