Pasar Modal

Incar Rp173,24 Miliar, Emiten Kelapa Sawit Milik Konglomerat TP Rachmat dan Benny Subianto Akhirnya IPO

  • Hanya berselang satu pekan usai PT Fimperkasa Utama Tbk resmi listing, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini melaporkan kehadiran emiten perkebunan sawit baru. PT Triputra Agro Persada Tbk secara resmi melakukan aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), Senin, 12 April 2021.

<p>Awak media memantau pergerkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Awak media memantau pergerkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini melaporkan kehadiran emiten perkebunan sawit baru. PT Triputra Agro Persada Tbk milik TP Rachmat dan Benny Subianto secara resmi melakukan aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), Senin, 12 April 2021.

Emiten berkode TAPG ini melepas sebanyak 866,2 juta saham dengan nominal Rp100 per lembar saham. Jumlah itu setara dengan 4,35% dari keseluruhan modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan usai IPO.

Dengan demikian, TAPG berpotensi mendulang Rp173,24 miliar dari aski IPO-nya ini. Presiden Direktur PT Triputra Agro Persada Tjandra Karya Hermanto menjelaskan, 84,28% dana yang dihimpun perseroan dari IPO bakal digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal pada entitas usaha, yakni PT Agro Multi Persada.

“Dalam usia perkebunan kami yang masih 14 tahun, perseroan mencatatkan sejarah dengan tercatat di bursa Indonesia,” kata Tjandra, Senin 12 April 2021.

PT Agro Multi Persada kemudian bakal membelanjakan dana untuk pembangunan pabrik anak usahanya, yakni PT Sukses Kriya Mandiri. Pabrik tersebut ditaksir menelan biaya Rp88 Miliar. Adapun Rp47 miliar dana lainnya dialokasikan untuk belanja modal kerja PT Sukses Kriya Mandiri.

Kepemilikan TAPG terhadap PT Agro Multi Persada mencapai 94,93%. Perseroan diketahui mulai menyertakan modal di PT Agro Multi Persada sejak 2009.

PT Agro Multi Persada memiliki 20 entitas usaha yang sudah beroperasi, salah satunya PT Sukses Kriya Mandiri. Adapun empat entitas usaha lainnya yang dimiliki PT Agro Multi Persada diketahui belum beroperasi secara komersial.

Laporan keuangan TAPG

Emiten yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, karet, dan pengolahannya ini berdiri sejak 2005. Perusahaan telah memiliki setidaknya 24 lokasi perkebunan kelapa sawit dan datu perkebunan karet. Selain itu, perusahaan juga tercatat memiliki 15 pabrik kelapa sawit dan satu pabrik Ribbed Smoked Sheets (RSS).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan TAPG mengalami kenaikan dari Rp2,9 triliun menjadi Rp3,56 triliun. Perusahaan berhasil menorehkan peningkatan penjualan meski beban pokok penjualan membengkak menjadi Rp2,8 triliun dari sebelumnya Rp2,4 triliun pada 2019.

Perusahaan juga berhasil meredam liabilitas sepanjang 2020 kemarin. Total liabilitas TAPG menurun dari Rp6,5 triliun pada 2019 menjadi Rp5,97 triliun pada 2020.

Dengan demikian, TAPG berhasil mencatatkan laba komprehensif periode berjalan sebesar Rp240 miliar pada 2020. Padahal, perusahaan harus menelan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp95,57 miliar pada 2019.

Adapun ekuitas perusahaan yang naik tipis dari Rp5,7 triliun pada 2019 menjadi Rp5,9 triliun pada 2020. Dengan demikian, Debt to Equity ratio (DER) atau rasio utang terhadap ekuitas TAPG diketahui sebesar 99,7%. Angka itu berada di bawah ambang batas 100% yang artinya utang perusahaan sedikit lebih kecil ketimbang modal bersihnya. (RCS)