Ilmuwan Khawatir Kota New York Tenggelam karena Terlalu Beratnya Sendiri
- Para ilmuwan dalam sebuah studi terbaru khawatir berat total bangunan di Kota New York dikhawatirkan akan menyebabkan kota metropolis itu tenggelam.

Amirudin Zuhri
Author


Kota New York, AS. / Pixabay
(Istimewa)NEW YORK-Para ilmuwan dalam sebuah studi terbaru khawatir berat total bangunan di Kota New York dikhawatirkan akan menyebabkan kota metropolis itu tenggelam. Namun, mungkin ada alasan lain mengapa kota ini tenggelam – termasuk cara bumi terus bergeser setelah akhir zaman es terakhir lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
Memahami bagaimana dan mengapa daerah seperti New York City dapat tenggelam membantu para peneliti memperkirakan risiko banjir yang mungkin dihadapi daerah ini di masa depan karena perubahan iklim.
Permukaan laut di sepanjang Pantai Atlantik Amerika Utara diperkirakan akan naik tiga hingga empat kali lebih cepat dari rata-rata global, catat para peneliti.
"Kenaikan permukaan laut pada akhirnya akan menimbulkan tantangan genangan di New York dan secara global," kata penulis utama studi Tom Parsons, ahli geofisika di Survei Geologi Amerika dikutip Live Science Senin 22 Mei 2023.
- Tarik Minat Konsumen, Analisis Big Data jadi Senjata Pamungkas Alfamart (AMRT) pada 2023
- Mengapa Harus F-16 Yang Dikirim ke Ukraina?
- Alfamart (AMRT) Bakal Buka 1.000 Gerai Baru, Alokasi Capex Rp4,3 Triliun
Alasan untuk ini bisa jadi alami. Selama bagian terdingin dari zaman es terakhir, lapisan es raksasa menutupi sebagian besar planet ini. Hal menyebabkan tanah tepat di bawah lapisan es tenggelam, yang pada gilirannya membuat tepi daratan miring ke atas.
Setelah lapisan es ini mencair, area yang telah terdorong ke atas sekarang tenggelam. Menurut penelitian sebelumnya proses ini dapat mengakibatkan penurunan muka tanah 48 hingga 150 sentimeter di sepanjang Pantai Timur pada tahun 2100.
Selain penyebab alami penurunan muka tanah ini, Parsons dan rekannya ingin mengeksplorasi efek potensial dari penyebab buatan, seperti bangunan. Ide tersebut ia kemukakan saat mengunjungi keluarga istrinya di Belgia pada 2019.
"Kami kebetulan tinggal di sebelah katedral di Antwerp," kata Parsons. "Saya terus melihat batu-batu pondasi yang besar dan berpikir tentang bagaimana mereka semua harus dibawa dari jarak bermil-mil jauhnya, dan kemudian ditumpuk di satu tempat yang terkonsentrasi, seperti membangun sebuah gunung kecil. Saya ingin tahu tentang apa yang mungkin terjadi pada bumi di bawahnya."
Semua bangunan akan tenggelam ke dalam tanah atau mengendap sedikit setelah dibangun, "Bahkan yang dibangun di atas batu keras," kata Parsons. "Mereka yang berada di tanah yang lebih lunak akan mengendap lebih banyak."
Para ilmuwan memperkirakan bahwa massa dari 1.084.954 bangunan di lima wilayah Kota New York setara dengan 762 miliar kilogram. Mereka tersebar di area seluas 300 778 kilometer persegi.
Mereka selanjutnya mengembangkan model komputer untuk melihat bagaimana semua bobot itu dapat menyebabkan tenggelam pada berbagai kondisi tanah.
Data satelit mengungkapkan rata-rata penurunan muka tanah sekitar 1 hingga 2 mm per tahun di seluruh kota.
Namun, para ilmuwan juga menemukan beberapa bagian kota menunjukkan tingkat penurunan permukaan tanah yang jauh lebih cepat. Mereka mencatat ini mungkin karena berat bangunan, meskipun mereka memperingatkan kemungkinan penyebab lain.
Parsons mencatat bahwa New York City rata-rata hanya tenggelam dalam jumlah kecil per tahun. "Namun, kenaikan permukaan laut di New York sekitar 1 hingga 2 milimeter per tahun, jadi setiap milimeter penurunan muka tanah setara dengan pergerakan satu tahun terkait dengan kenaikan permukaan laut," katanya.
Para ilmuwan menerbitkan temuan mereka pada 8 Mei di jurnal Earth's Future.
