Industri

IHSG Potensi Bullish Tembus 6.000 Usai Pilkada: Rekomendasi Beli Saham KLBF, SMGR, dan INTP

  • Setelah jeda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kemarin, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal melanjutkan reli penguatan pada Kamis, 10 Desember 2020.

<p>Karyawan melintas dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum&#8217;at, 6 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Karyawan melintas dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum’at, 6 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – Setelah jeda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) agaknya bakal sedikit tersendat pada perdagangan Kamis, 10 Desember 2020. Pasalnya, sejumlah analis mulai ragu-ragu dengan kinerja IHSG hari ini. Ada yang bilang IHSG bakal menguat, tapi ada pula yang mengatakan bakal melemah.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta melihat, secara teknikal IHSG masih menunjukkan potensi bullish berkelanjutan untuk menuju resistence terdekat. Sinyal itu dapat terlihat dari pergerakan candlestick yang menunjukkan adanya pola upward bar.

“Berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistence berada pada 5.874,89 hingga 6.009,10,” terang Nafan dalam riset harian yang diterima TrenAsia.com, dikutip Kamis, 10 Desember 2020.

Dengan analisa itu, Nafan pun merekomendasikan saham-saham BJBR, EXCL, ICBP, INDF, INTP, KLBF, dan SMGR untuk dicermati hari ini.

Sebaliknya,, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi justru memprediksi bahwa IHSG bakal terkoreksi pada perdagangan hari ini. Dia melihat adanya pola northern star pada candlestick yang menunjukkan sinyal kejenuhan pasar.

Sinyal itu diperkuat dengan indikator stochastic yang menunjukkan dead-cross pada area jenuh beli. Pun demikian dengan indikator RSI yang telah bergerak cukup tinggi dan MACD yang tampak bakal melampau garis persimpangannya.

“Sehingga secara teknikal, IHSG rentan terjadi tekanan dengan support-resistence 5.908-5.970,” kata dia.

Adapun, menurut Lanjar, saham-saham yang dapat dicermati hari ini adalah ASRI, BSDE, CPIN, KLBF, MAPI, SMGR.

Statistik Selasa

Pada perdagangan sebelumnya, Selasa, 7 desember 2020, IHSG berhasil ditutup menguat tipis 13,65 basis poin atau 0,23% ke level 5.944,41. Laju penguatan ini ditopang oleh saham-saham di sektor konsumer dan pertambangan yang naik 1,64% dan 1,11%.

Sepanjang perdagangan, IHSG berhasil membukukan total transaksi senilai Rp19,11 triliun. Nilai itu didapat dari hasil jual-beli saham dengan volume 31,91 juta lembar dan frekuensi 1,55 juta kali transaksi.

Sayangnya, laju indeks harus tertahan oleh tingginya aksi jual asing alias net foreign sell (NFS) yang mencapai Rp737,2 miliar. Jumlah itu kian mempertebal total NFS sejak awal tahun menjadi Rp44,82 triliun.

Pada perdagangan kali itu, saham PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) menjadi jawara di jajaran top gainers dengan lipatan kenaikan hingga 34,56% atau 47 poin ke level Rp183 per lembar. Disusul PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) yang juga melesat 34,48% atau 50 poin ke posisi Rp195 per lembar.

Saat itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham paling diburu asing dengan total net buy mencapai Rp127,2 miliar. Sebaliknya, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjadi saham yang paling banyak dilego asing dengan nilai Rp247,4 miliar. (SKO)