Hazmat Suit, Inilah Pakaian Petugas Evakuasi Virus Corona
JAKARTA – Pesawat Batik Air yang berhasil mengevakuasi 238 WNI dari China telah tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/1/2020). Rombongan segera disambut oleh para petugas gabungan yang mengenakan setelan khusus, hazmat suit berwarna putih, biru, dan kuning. Pakaian tersebut digunakan untuk melindungi tubuh seseorang dari potensi virus yang berbahaya. Tak hanya […]

Ananda Astri Dianka
Author


JAKARTA – Pesawat Batik Air yang berhasil mengevakuasi 238 WNI dari China telah tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/1/2020).
Rombongan segera disambut oleh para petugas gabungan yang mengenakan setelan khusus, hazmat suit berwarna putih, biru, dan kuning. Pakaian tersebut digunakan untuk melindungi tubuh seseorang dari potensi virus yang berbahaya.
Tak hanya untuk melindungi diri dari virus Corona, hazmat suit juga pernah dipakai oleh para petugas yang menangani virus Ebola pada tahun 2014 di Texas dan Afrika. Disebutkan oleh VOA Indonesia (3/11/2018) bahwa pakaian tersebut menjadi teknologi yang berhasil diciptakan untuk menangani evakuasi pasien, namun sayangnya sangat panas ketika digunakan.
Petugas kesehatan biasanya mengaku kesulitan dalam penggunaan hazmat suit sehingga kurang bisa bekerja secara maksimal. Kesukaran tersebut salah satunya disebabkan oleh faktor waktu penggunaan yang lama. Momen saat memasang dan melepaskan pakaian merupakan situasi yang genting karena saat itulah potensi penularan penyakit sangat besar.
Dalam penggunaannya, hazmat suit dilengkapi dengan kacamata dan sarung tangan. Menurut American Fuel and Petrochemical Manufacturers, afpm.org, bahan baku pembuatan setelan yang khusus untuk menangani virus berasal dari PVC, karet, dan Tyvek di mana ketiganya terbuat dari petrokimia minyak dan gas alam.
Ciri Khas Hazmat Suit
Tahan air menjadi sifat utama dari bahan pakaian ini. Selain itu, agen atau zat apa pun, seperti bakteri dan patogen dipastikan tidak dapat menyentuh pemakainya. Oleh karena itu, darah dan cairan tubuh pasien yang terinfeksi tidak akan dapat masuk ke tubuh seseorang yang menggunakan hazmat suit.
Meskipun demikian, hazmat suit dalam pemakaiannya harus benar-benar diperhatikan. Setelah pakaian normal digunakan, selanjutnya baru dilapisi hazmat suit kemudian dilengkapi dengan sarung tangan, tudung sepatu, dan masker wajah. Terakhir, dilakukan penguncian di bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, wajah, leher, dan pinggang.
Saat menanggalkan, sarung tangan menjadi urutan pertama yang dilepaskan, kemudian disusul dengan hazmat suit yang dilepas dengan cara digulung ke bawah dari ujung ke ujung.
