Tren Ekbis

Harga Berlian Terus Anjlok, Konsumen Diuntungkan tapi Investor Gigit Jari

  • Pasar berlian alami dan lab-grown diguncang koreksi besar. Simak laporan TrenAsia soal harga, penyebab penurunan, dan peluang bagi pembeli.
Sebuah berlian merah muda 170 karat dengan berat 34 gram ditemukan di Angola.
Sebuah berlian merah muda 170 karat dengan berat 34 gram ditemukan di Angola. (BBC)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Pasar berlian global tengah mengalami gejolak. Harga berlian alam, khususnya yang berukuran kecil hingga menengah, mengalami penurunan drastis dalam dua tahun terakhir. Fenomena ini memicu perdebatan luas, sebab berlian yang dulu dianggap sebagai simbol kemewahan sekaligus aset investasi kini tidak lagi pasti nilainya.

Penurunan harga berlian tidak terjadi merata di semua kategori. Berlian alam berkualitas tinggi dengan ukuran besar atau sering disebut sebagai investment grade masih relatif stabil, bahkan dalam beberapa kasus justru mengalami kenaikan karena kelangkaannya. 

Sementara itu, berlian alam berukuran kecil hingga menengah yang biasa dipakai untuk perhiasan massal terkena dampak paling parah dan harganya merosot tajam. 

Di sisi lain, berlian buatan laboratorium atau lab-grown juga mengalami tren penurunan harga yang signifikan. Hal ini terjadi karena teknologi produksi yang semakin canggih membuat biaya pembuatan turun drastis, sehingga pasokan semakin melimpah dan nilai jual kembali hampir tidak ada.

Berdasarkan data penjuala tahun 2025 dari toko ritel Berlian terbesar di dunia, James Allen, harga berlian alami 1 karat kini berada di kisaran US$ 4.000–9.000 atau sekitar Rp65–145 juta. Sementara itu, berlian buatan laboratorium hanya dihargai US$ 800–2.000 atau sekitar Rp13–32 juta.

Sebagai perbandingan, pada periode sebelumnya harga berlian alami 1 karat masih mencapai US$ 10.000–11.250 (sekitar Rp160–180 juta), sedangkan berlian lab-grown diperdagangkan pada kisaran US$ 2.250–3.125 (sekitar Rp36–50 juta).

Baca juga : NASA Temukan Planet Berlian Raksasa, 5 Kali Lebih Besar dari Bumi

Penyebab Harga Berlian Anjlok

Dikutip TrenAsia, Jumat, 29 Agustus 2025, berdasarkan laporan media bisnis Fortune, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab turunnya harga berlian di pasar global. Faktor paling dominan adalah lonjakan pasokan berlian buatan laboratorium yang harganya bisa 70 hingga 90 persen lebih murah dibanding berlian alam dengan spesifikasi yang sama. 

Generasi muda juga lebih memilih berlian jenis ini karena dinilai lebih etis dan ramah lingkungan. Selain itu, melemahnya ekonomi global turut memengaruhi. 

Inflasi dan ancaman resesi di Amerika Serikat serta Eropa menekan daya beli masyarakat, sehingga perhiasan berlian yang merupakan barang mewah bukan lagi menjadi prioritas utama. 

Perubahan selera konsumen juga berperan penting. Generasi milenial dan Gen Z cenderung lebih mengutamakan pengalaman dan teknologi dibanding kepemilikan perhiasan. Mereka juga lebih tertarik berinvestasi pada emas dibanding berlian.

Gelembung harga yang sempat terjadi saat pandemi ikut memperburuk situasi. Pada masa itu, lonjakan belanja barang mewah membuat harga berlian sempat melesat, tetapi setelah situasi kembali normal, harga terkoreksi ke titik yang lebih realistis. 

Sanksi terhadap Rusia sebagai salah satu produsen berlian terbesar dunia melalui perusahaan Alrosa juga ikut memperkeruh pasar. Pembatasan perdagangan berlian Rusia menciptakan ketidakpastian rantai pasokan dan menambah volatilitas harga.

Baca juga : G7 Matangkan Rencana Embargo Impor Berlian Rusia

Dampak bagi Konsumen

Bagi konsumen, kondisi ini justru bisa dianggap menguntungkan. Harga berlian alam berukuran kecil hingga menengah yang sebelumnya tinggi kini jauh lebih terjangkau. 

Banyak pembeli dapat memperoleh berlian alam dengan harga yang lebih murah dibanding dua hingga tiga tahun lalu. Dengan anggaran yang sama, mereka bahkan bisa membeli berlian lab-grown berukuran lebih besar, meskipun nilainya tidak bertahan lama.

Sebaliknya, bagi mereka yang ingin menjual berlian lama, situasi ini bisa menjadi kabar buruk. Kecuali jika berlian tersebut berukuran sangat besar dan memiliki kualitas yang tinggi, tawaran harga yang diterima kemungkinan besar jauh lebih rendah dari harapan. Dalam beberapa kasus, justru nilai emas atau logam mulia yang digunakan sebagai rangka perhiasan lebih tinggi dibanding nilai berliannya sendiri.