Tren Leisure

Gunakan Lipstik dan Kacamata, Sindikat Wanita India Peras Pejabat

  • Sebuah tim penyelidik Madhya Pradesh India menangkap lima wanita yang merupakan sindikat pemeras para birokrat dan politisi di negara tersebut. Para wanita ini menggunakan kamera tersembunyi untuk merekam aktivitas seks para pejabat tersebut dengan dirinya. Penyelidikan mengungkapkan mereka berupaya memeras para birokrat dan politisi  dari Partai Kongres yang berkuasa dan oposisi Partai Bharatiya Janata (BJP). […]

<p>ilustrasi</p>

ilustrasi

(Istimewa)

Sebuah tim penyelidik Madhya Pradesh India menangkap lima wanita yang merupakan sindikat pemeras para birokrat dan politisi di negara tersebut. Para wanita ini menggunakan kamera tersembunyi untuk merekam aktivitas seks para pejabat tersebut dengan dirinya.

Penyelidikan mengungkapkan mereka berupaya memeras para birokrat dan politisi  dari Partai Kongres yang berkuasa dan oposisi Partai Bharatiya Janata (BJP).

Para terdakwa mengakui telah menggunakan beberapa aktris Bollywood, pekerja seks, dan wanita muda berusia 18 tahun untuk merayu orang yang berkuasa dan merekam video mereka dalam posisi yang membahayakan.

Sebanyak 4.000 file digital telah ditemukan sejauh ini, berisi lebih dari 1.000 obrolan seks, video, dan rekaman audio dari orang-orang yang terperangkap dalam posisi yang membahayakan.

Tim pemeras ini, sebagaimana dilaporkan Sputnik Selasa (01/10/2019) semuanya beranggotakan wanita dan menggunakan hasil sadapannya untuk memeras uang dalam jumlah besar. Mereka juga bertindak sebagai perantara bagi pengusaha untuk mendapatkan kontrak pemerintah, sehingga mendapatkan komisi besar.

Salah satu pejabat utama tim investigasi telah menyebutkan bahwa terdakwa menggunakan kamera mata-mata yang dipasang pada barang-barang seperti lipstik dan kacamata untuk secara diam-diam merekam para korban ketika mereka melakukan aktivitas seks.

Para wanita itu ditangkap setelah seorang pejabat Indore Municipal Corporatio mendatangi polisi dengan sebuah pengaduan, yang mengarah pada pengungkapan penipuan.