Grup Bakrie: Jasa Pertambangan Darma Henwa Raup Laba Rp53,63 Miliar
JAKARTA – Kinerja keuangan perusahaan jasa pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menunjukkan perbaikan seiring meningkatnya kinerja operasi. Sepanjang tahun 2019, perseroan membukukan laba bersih US$3,76 juta atau Rp53,63 miliar (kurs tengah BI Rp14.245 per dolar Amerika Serikat). Catatan laba bersih tersebut melonjak 47,45% dari periode akhir 2018 US$2,55 juta. Corporate Secretary Darma Henwa Mukson […]

Issa Almawadi
Author


Ilustrasi pertambangan batu bara. / Pixabay
(Istimewa)JAKARTA – Kinerja keuangan perusahaan jasa pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menunjukkan perbaikan seiring meningkatnya kinerja operasi. Sepanjang tahun 2019, perseroan membukukan laba bersih US$3,76 juta atau Rp53,63 miliar (kurs tengah BI Rp14.245 per dolar Amerika Serikat).
Catatan laba bersih tersebut melonjak 47,45% dari periode akhir 2018 US$2,55 juta. Corporate Secretary Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi merinci, perseroan meraup pendapatan sebesar US$344,64 juta, tumbuh 24,83% dari US$276,09 juta di 2018.
Perolehan pendapatan ini sebagian besar masih dikontribusi oleh bisnis jasa pertambangan batubara perseroan. Proyek tambang batu bara Bengalon di Kalimantan Timur milik PT Kaltim Prima Coal menyumbang US$236,62 juta terhadap pendapatan perseroan.
Lalu proyek tambang batu bara Asam Asam di Kalimantan Selatan milik PT Arutmin Indonesia menyumbang US$88,69 juta. Kemudian, proyek tambang batu bara Satui di Kalimantan Selatan milik PT Cakrawala Langit Sejahtera berkontribusi US$17,20 juta.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Lebih lanjut, ekspansi Darma Henwa pada bisnis jasa pertambangan non-batu bara di 2019 mengalami peningkatan meskipun kontribusinya belum signifikan. Namun demikian dengan semakin meningkatnya kontribusi pendapatan dari jasa pertambangan non-batu bara mengindikasikan bahwa langkah perseroan dalam melakukan diversifikasi usaha bertumbuh sesuai dengan strategi perseroan.
Adapun kontribusi pendapatan dari jasa pertambangan non-batu bara diperoleh dari proyek pembangunan akses jalan tambang lead-zinc milik PT Dairi Prima Mineral, proyek pengawasan pengerjaan tambang PT Citra Palu Minerals, dan dari proyek pembuatan akses jalan, penambangan boxcut, dan uji industrial pengolahan mineral emas pada tambang milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
“Raihan atas peningkatan produksi dan pendapatan baik dari sektor jasa pertambangan batu bara maupun non-batu bara ini menunjukkan kemampuan perseroan untuk terus melakukan langkah-langkah perbaikan pada fundamental operasional agar kinerja perseroan semakin tumbuh,” sebut Mukson melalui keterangan tertulis, Rabu, 3 Juni 2020.
Aset Darma Henwa yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini pun bertambah 32,38% dari US$415,09 juta ke posisi US$549,51 juta. Pertambahan aset ini disebabkan oleh aset lancar yang melonjak 87,95%, karena adanya kenaikan secara signifikan pada kas dan setara kas, piutang usaha pihak berelasi, persediaan, uang muka kepada pemasok, dan aset lancar lainnya.
Lebih lanjut, liabilitas perseroan tercatat US$315,25 juta, yang terdiri dari US$197,03 juta liabilitas jangka pendek dan US$118,21 juta liabilitas jangka panjang. Kemudian, ekuitas Darma Henwa berada di posisi US$234,26 juta.
Di sisi lain Darma Henwa menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$43,67 juta. Sebagian besar capex ini digunakan untuk penambahan mesin dan perbaikan peralatan yang kemudian mendorong kinerja operasi DEWA di tambang.
Serapan capex yang lebih tinggi 94% dibandingkan serapan capex di tahun 2018 ini menunjukkan adanya langkah DEWA dalam mengakselerasi pertumbuhan kinerja tambang.
Di tahun 2019, coal delivery DEWA meningkat 27,27% menjadi 16,94 juta ton. Sementara, overburden removal atau pengupasan tanah tercatat sebesar 119,73 juta bcm selama tahun 2019, atau tumbuh 17,54% dibandingkan tahun sebelumnya. (SKO)
