Tren Pasar

Grup Bakrie Bangkit: Diversifikasi Emas dan Transformasi Bisnis Dorong Reli Saham

  • Saham Grup Bakrie kompak menguat tajam. BUMI, DEWA, hingga ALII melonjak didorong ekspansi ke emas dan kontrak baru yang menarik minat investor.
<p>Tambang Emas Citra Palu Minerals milik PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dari Grup Bakrie / Dok. Perseroan</p>

Tambang Emas Citra Palu Minerals milik PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dari Grup Bakrie / Dok. Perseroan

(Istimewa)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Saham-saham emiten Grup Bakrie, yang sebagian juga dimiliki Grup Salim, serentak ditutup menguat tajam pada Selasa, 11 November 2025. Penguatan ini didukung oleh sejumlah sentimen positif terkait transformasi bisnis di masing-masing emiten.

Analis menyoroti adanya katalis fundamental baru di balik penguatan serempak ini. Langkah strategis perusahaan untuk beralih ke komoditas yang lebih prospektif seperti emas dinilai menjadi pendorong utama minat beli investor, di samping adanya penguatan kontrak baru.

Penguatan harian ini melengkapi reli panjang yang telah mencatatkan kenaikan year-to-date (YTD) signifikan di berbagai emiten grup tersebut. Berikut adalah rincian kinerja dan sentimen yang mendorong masing-masing emiten di dalam ekosistem Grup Bakrie.

1. BUMI: Diversifikasi Emas dan Sinyal Teknikal

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memimpin penguatan harian, dengan meroket 32,00% ke level Rp198 per saham. Kenaikan harga saham BUMI ini melanjutkan tren penguatan, di mana secara year-to-date (YTD) telah menguat 60,98%.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai prospek BUMI menarik karena langkah diversifikasi komoditas ke sektor emas. "BUMI termasuk emiten yang menarik karena melakukan ekspansi ke komoditas emas," kata Michael, Selasa, 11 November 2025.

Ekspansi ini direalisasikan melalui akuisisi penuh 100% saham Wolfram Limited, perusahaan tambang emas dan tembaga di Australia. Total nilai transaksi akuisisi ini yang selesai pada 7 November 2025 mencapai Rp698,98 miliar (US$63,5 juta).

Secara teknikal, Michael melihat potensi pola reversal bullish cup and handle. Pola ini memberikan potensi target kenaikan harga saham BUMI ke level Rp220, dengan support di Rp146 dan resistance di level Rp178 per saham.

2. DEWA: Kontrak Baru dan Prospek Emas Gayo

Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) juga melambung 12,06% ke Rp446 per unit. DEWA menjadi emiten dengan kenaikan paling fantastis di grup ini, karena tercatat telah melesat 267,80% secara year-to-date (YTD) hingga penutupan kemarin.

Sentimen positif DEWA datang dari dua pilar: kontrak baru dan eksplorasi emas. Riset Henan Putihrai Sekuritas (31 Oktober 2025) menyebut DEWA memperkuat portofolio dengan mengambil alih operasi di Bengalon dan membidik kontrak baru dari Arutmin.

Katalis utamanya adalah eksplorasi emas di konsesi Gayo Mineral Resources. Eksplorasi tahap pertama di lokasi tersebut menunjukkan adanya kandungan emas yang dominan, yang hasilnya ditunggu oleh para pelaku pasar.

Hasil estimasi sumber daya awal dari tambang Gayo diperkirakan akan rilis pada November 2025 ini. Henan Putihrai Sekuritas mempertahankan rekomendasi "Buy" dengan target harga Rp500, didasari oleh narasi turnaround perusahaan.

3. ALII: Didukung Rencana Kenaikan Produksi 5 Kali Lipat

Penguatan juga diikuti PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) yang ditutup naik 7,69%. Saham ALII sendiri telah mencatatkan kenaikan solid sebesar 80,63% secara year-to-date, menunjukkan performa kuat di tahun 2025.

Vherdana Sekuritas memberikan rekomendasi "Buy" untuk ALII dengan target harga Rp850 per saham. Prospek ini ditopang oleh model bisnis ALII yang fokus pada jasa river barging (angkut sungai) dengan margin tinggi dan kontrak jangka panjang.

Keunggulan utama ALII adalah kontrak life-of-mine (sepanjang umur tambang) dengan entitas terafiliasi, KBN. KBN, selaku klien utama, tengah menyiapkan rencana peningkatan produksi batu bara hingga 20 juta ton dalam empat tahun ke depan.

4. Reli Emiten Grup Lainnya

Reli serempak ini dilengkapi oleh PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang melonjak 18,78% (naik 225,58% YTD). Diikuti oleh PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang juga ditutup naik 9,76% (naik 40,63% YTD).

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), yang telah melesat 146% YTD, juga ikut ditutup menguat 2,05%. Reli di seluruh ekosistem Grup Bakrie ini menunjukkan adanya sentimen positif yang merata, didorong oleh diversifikasi bisnis.