Generasi Muda Bisa Sembuh dari Jerat Judi Online, Ini 7 Tips Praktisnya
- Fenomena judi online kian mengkhawatirkan di kalangan generasi muda. Simak 7 langkah praktis untuk membantu pemulihan dari jerat judol, serta peran penting keluarga, sekolah, dan pemerintah dalam pencegahannya.

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA, TRENASIA. ID - Fenomena judi online (judol) menjadi perhatian serius, terutama di kalangan generasi muda. Remaja dan dewasa muda banyak yang terjebak dalam siklus kecanduan yang tidak hanya menguras keuangan, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental, hubungan sosial, dan produktivitas. Kondisi ini kian diperparah oleh kemudahan akses internet dan masifnya promosi melalui media sosial.
Meski demikian, kabar baiknya pemulihan dari kecanduan judi online sangat mungkin dicapai. Dengan kesadaran diri, dukungan lingkungan, serta pendekatan yang tepat, generasi muda dapat keluar dari jerat judol dan kembali membangun hidup yang sehat dan bermakna. Dilansir Trenaia dari berbagai sumber, Rabu, 6 Agustur 2025, berikut tujuh langkah praktis yang bisa dilakukan untuk membantu proses pemulihan dari kecanduan judol:
1. Akui Masalah dan Cari Bantuan Profesional
Langkah awal yang krusial adalah mengakui bahwa perilaku berjudi sudah menjadi masalah. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater sangat disarankan, termasuk mempertimbangkan terapi seperti CBT (Cognitive Behavioral Therapy) atau program rehabilitasi khusus kecanduan.
2. Bangun Rutinitas Sehat dan Produktif
Jadwal harian yang penuh dengan aktivitas positif dapat menekan keinginan untuk berjudi. Mulai dari olahraga, belajar, bekerja, hingga mengikuti kegiatan komunitas bisa membantu membangun kembali struktur hidup yang bermakna.
3. Ganti Kebiasaan Buruk dengan Aktivitas Positif
Waktu yang biasa digunakan untuk berjudi bisa dialihkan ke kegiatan yang lebih bermanfaat. Hobi seperti menggambar, coding, menulis, atau belajar bahasa asing terbukti mampu membantu proses penyembuhan. Pelatihan digital skill atau bisnis online juga menjadi alternatif positif.
4. Batasi Akses terhadap Situs dan Aplikasi Judi
Langkah teknis juga penting. Hapus aplikasi judi, aktifkan kontrol orang tua, dan gunakan pemblokir situs. Mengelola keuangan dengan rekening terpisah yang memiliki saldo terbatas juga bisa mencegah impuls berjudi.
Baca juga : Hati-hati, Rekening Bisa Dicurigai Terafiliasi Judol dan Diblokir PPATK Gara-gara Ini!
5. Cari Dukungan Komunitas
Bergabung dengan komunitas atau kelompok dukungan sejenis bisa memberikan kekuatan emosional. Ruang diskusi dan komunitas rohani juga turut membantu memperkuat komitmen untuk pulih.
6. Lakukan Detoks Digital
Paparan media sosial dan iklan bisa menjadi pemicu. Oleh karena itu, melakukan digital detox dapat membantu menjauhkan diri dari dorongan berjudi. Fokuslah pada interaksi sosial langsung dan kegiatan offline yang menyehatkan.
Baca juga : Disusupi Judol, Kemenkes: Jangan Lagi Akses PeduliLindungi
7. Tetapkan Tujuan Jangka Panjang
Menetapkan visi hidup jangka panjang seperti pendidikan, karier, dan keuangan dapat memperkuat motivasi. Mencatat perkembangan diri dan merayakan pencapaian kecil menjadi bagian penting dari perjalanan pemulihan.
Upaya pencegahan dan edukasi menjadi fondasi penting dalam melindungi generasi muda dari bahaya judi online. Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan penegakan hukum terhadap platform judi ilegal, termasuk bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk memblokir akses.
Di sisi lain, sekolah dan kampus dapat membekali pelajar dengan literasi digital dan keterampilan manajemen emosi agar lebih tangguh menghadapi godaan judi digital.
Peran keluarga dan komunitas juga sangat krusial. Orang tua harus membangun komunikasi terbuka dan mengawasi aktivitas digital anak secara bijak, sementara komunitas dan organisasi sosial dapat menyediakan ruang dukungan, pelatihan keterampilan, dan pendampingan psikologis.

Muhammad Imam Hatami
Editor
