Garap Infrastruktur Kongo, Wika Kian Agresif di Luar Negeri
JAKARTA – Bertempat di hotel Rtiz Carlton Jakarta, PT Wijaya Karya Tbk (Wika) menandatangani penjanjian kerjasama dengan The Sandi Group Global Holdings (TSG Global Hondings) untuk menjalankan proyek pembangunan infrastruktur di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah. Penandatanganan ini melibatkan juga anak perusahaan TSG Global Holdings, yakni PT TSG Utama Indonesia dan Titan Glibal Capial Lte […]

Ananda Astri Dianka
Author


wika-beton.co.id
(Istimewa)JAKARTA – Bertempat di hotel Rtiz Carlton Jakarta, PT Wijaya Karya Tbk (Wika) menandatangani penjanjian kerjasama dengan The Sandi Group Global Holdings (TSG Global Hondings) untuk menjalankan proyek pembangunan infrastruktur di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah.
Penandatanganan ini melibatkan juga anak perusahaan TSG Global Holdings, yakni PT TSG Utama Indonesia dan Titan Glibal Capial Lte Ltd. Rencananya, WIKA dan TSG Global Holdings akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1.000 megawatt di Kinshasa.
“Momentum ini sekaligus sebagai bukti bahwa kami konsisten untuk mengembangkan bisni di pasar luar negeri dengan perencanaan yang terukur dan matang,” kata Direktur Utama Wika Tumiyana pada media (23/01).
Dalam implementasinya, TSG dipercaya untuk menggarap engineering, procurement, construction (ECP) dan tata kelola manajemen profesional. Untuk nilai investasinya sendiri, Tumiyana masih enggan berkomentar karena proyek ini masih dalam tahap penjajakan dan pembahasan awal.
Nilai Investasi
Wika sendiri pada Desember 2019 lalu menerima arus kas masuk sebesar Rp10 triliun dan tahun ini wika menyiapkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp11,5 triliun yang akan dialokasikan untuk penyertaan modal pada entitas bisnis dan mengembangkan usaha perseroan.
Proyek-proyek Wika saat ini adalah light rail transit (LTR) di Jakarta, jalan tol di Jawa Tengah, dan pengembangan pelabuhan di Indonesia Timur dengan masing-maisng nilai proyeknya sebesar Rp3 triliun.
Tidak hanya di Indonesia, proyek di Kongo bukanlah kali pertaa Wika mengerjakan proyek di luar negeri. Wika bersama L’Agence De Gestion Du Patrimoine Bati De L’Etat (AGPBE) telah meneken kontrak tahap pertama Goree Tower Project senilai 50 juta euro yang berlokasi di Senegal, Afrika.
Dari proyek di luar negeri, tahun ini Wika menargetkan total kontrak senilai Rp 5,18 triliun. Target ini disamput otimis mengingat peluang investasi di luar negeri sangat besar.
Dikutip dari Investor (23/01) Hingga September 2019, Wika berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp 25,7 triliun. Jika dibandingkan dengan periode kuartal III-2018, kontrak baru perseroan bertumbuh sekitar 2%.
Dari
nilai tersebut, sebanyak 85,7% kontrak baru perseroan berasal dari sektor BUMN
dan swasta, 9,8% berasal dari proyek luar negeri, dan 4,5% berasal dari
pemerintah.
