Tren Leisure

Gagal Juara Liga Europa, MU Masih Kena Denda Adidas Rp218 Miliar

  • Ini menjadi pukulan telak secara finansial, mengingat MU terikat kontrak senilai £900 juta bersama Adidas. Dalam kontrak tersebut, terdapat klausul penalti senilai £10 juta (sekitar Rp218 miliar) per musim jika klub gagal lolos ke Liga Champions.
images (84).jpeg
Manchester United harus puas menjadi runner up Liga Europa 2024/2025 usai dibeluk Tottenham Hotspur 0-1. (Ortusport)

DUBLIN - Harapan Manchester United (MU) untuk menutup musim 2024/2025 dengan trofi sirna setelah dikalahkan Tottenham Hotspur 0-1 dalam partai final Liga Europa di Stadion Aviva, Irlandia, Kamis, 22 Mei 2025 dini hari WIB. Gol semata wayang dicetak Brennan Johnson di menit ke-42, memastikan gelar Eropa pertama Spurs sejak 1984.

Pertandingan berlangsung sengit sejak awal. Babak pertama diwarnai permainan keras dan banyak kesalahan dari kedua tim. Gol Johnson tercipta setelah memanfaatkan bola liar hasil crossing dari Pape Matar Sarr yang memantul mengenai Luke Shaw, sebelum diselesaikan dengan dingin oleh Johnson.

MU mencoba bangkit di babak kedua dengan serangan bertubi-tubi. Peluang emas datang dari Rasmus Højlund, Bruno Fernandes, dan Alejandro Garnacho, tetapi semuanya gagal menembus lini belakang Spurs yang dikawal ketat oleh Micky van de Ven dan kiper Guglielmo Vicario.

Sudah Kalah Tertimpa Denda

Kekalahan ini menjadi pil pahit bagi Manchester United yang musim ini juga tampil buruk di Liga Inggris. Selain gagal meraih trofi, hasil ini memastikan bahwa Setan Merah tidak akan tampil di Liga Champions musim depan. Padahal dengan memenangkan Europa League, MU bakal mendapatkan tiket otomatis ke Liga Champions meski terpuruk di liga domestik. 

Ini menjadi pukulan telak secara finansial, mengingat MU terikat kontrak senilai £900 juta bersama Adidas. Dalam kontrak tersebut, terdapat klausul penalti senilai £10 juta (sekitar Rp218 miliar) per musim jika klub gagal lolos ke Liga Champions.

Tak hanya itu, Adidas juga memiliki hak untuk memangkas nilai kontrak tahunan hingga 30% jika MU absen dua musim berturut-turut dari kompetisi elit Eropa tersebut. Situasi ini diperkirakan akan berdampak langsung pada manuver Manchester United di bursa transfer musim panas mendatang.

Sementara itu, kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi Tottenham Hotspur. Setelah menanti selama 17 tahun sejak terakhir kali mengangkat Piala Liga pada 2008, Spurs akhirnya kembali meraih trofi. Ini juga merupakan gelar Eropa pertama mereka sejak menjuarai Piala UEFA pada 1984.

Secara statistik, Tottenham mengalahkan Manchester United untuk keempat kalinya musim ini, termasuk dua kali di Premier League, satu kali di Piala Liga, dan kini di final Liga Europa. Kemenangan ini juga mencatatkan gol pertama Spurs di partai final setelah lima laga final terakhir mereka berakhir tanpa gol.