Elnusa (ELSA) Catat Laba Bersih Rp187 Miliar di Kuartal I-2025, Efisiensi dan Hulu Migas Jadi Kunci
- PT Elnusa Tbk (ELSA) membukukan laba bersih Rp187 miliar pada kuartal I-2025, tumbuh 14,9% QoQ. Pertumbuhan ini didukung efisiensi biaya dan pemulihan jasa hulu migas.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA – PT Elnusa Tbk (ELSA), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), membukukan laba bersih sebesar Rp187 miliar pada kuartal I-2025. Laba tersebut naik 14,9% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/QoQ) dan tumbuh 1,9% secara tahunan (year-on-year/YoY), mencerminkan awal tahun yang positif.
Pendapatan usaha Elnusa tercatat sebesar Rp3,73 triliun, meningkat 20% YoY dari Rp3,11 triliun. Peningkatan ini ditopang oleh kinerja di seluruh lini bisnis, terutama jasa hulu migas terintegrasi, Engineering, Procurement, Construction, Operation & Maintenance (EPCOM), serta distribusi dan logistik energi.
Direktur Keuangan Elnusa, Stanley Iriawan, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari fokus pada diversifikasi layanan dan pengelolaan biaya yang efektif. “Kami berkomitmen mendukung ketahanan energi nasional serta mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan sepanjang 2025,” ujar Stanley, pada Selasa, 29 April 2025.
- Meninjau Realisasi Janji Prabowo-Gibran bagi Buruh pada May Day 2025
- Langkah Konkret GOTO Menuju Net Zero Emisi dalam Laporan ESG 2024
- GoPay dan Aliansi Judi Pasti Rugi Ajak Mahasiswa Perangi Judi Online
Asal tahu saja, Elnusa berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 2,3% QoQ dan memangkas beban operasional sebesar 8,4% QoQ. Efisiensi ini mendorong margin laba kotor naik 180 basis poin menjadi 10,3%, sedangkan margin laba usaha meningkat 220 basis poin ke 6,2% pada kuartal pertama tahun ini.
Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani, mengatakan pemulihan aktivitas di segmen jasa hulu migas turut memperkuat profitabilitas Elnusa. “Margin jasa hulu migas melonjak 870 bps QoQ ke 13,1% berkat meningkatnya proyek seismik yang sebelumnya rendah di akhir 2024,” jelas Hendriko dalam riset terbarunya.
Selain laba bersih, Elnusa juga mencatat laba inti (core profit) sebesar Rp175 miliar, tumbuh 53,3% QoQ dan naik tipis 0,5% YoY. Capaian ini setara 23,2% dari estimasi laba inti tahun penuh Stockbit, memperkuat keyakinan bahwa fundamental keuangan perusahaan tetap terjaga dengan baik.
Kendati begitu, pendapatan lain-lain mengalami penurunan signifikan sebesar 90,5% QoQ. Pelemahan ini, kata Hendriko, utamanya disebabkan oleh berkurangnya keuntungan selisih kurs sebesar 72,7% serta menurunnya bagian laba dari entitas asosiasi sebesar 97,8% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Namun, dari sisi neraca, total aset Elnusa per akhir Maret 2025 mencapai Rp11,03 triliun, meningkat 11% dibandingkan akhir 2024. Pertumbuhan ini seiring dengan kenaikan liabilitas menjadi Rp5,94 triliun dan ekuitas Rp5,09 triliun, mencerminkan penguatan struktur keuangan perusahaan.
Dengan demikian, posisi kas akhir perusahaan juga tumbuh 20% menjadi Rp2,96 triliun. Adapun rasio Return on Assets (ROA) Elnusa tercatat sebesar 1,69%, menunjukkan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan laba, sekaligus menjaga ketahanan finansial di tengah dinamika industri.
Dari lantai bursa, pada perdagangan sesi pertama hari ini, saham ELSA tercatat menguat 1,33% ke level Rp458 per saham. Selaras dengan kinerja keuangan perseroan yang positif, secara year-to-date (YtD), saham Elnusa juga menunjukkan kenaikan sebesar 4,57%.

Ananda Astridianka
Editor
