Tren Pasar

Dua Sekuritas Rilis Proyeksi IHSG Berbeda, Cermati ANTM, BMRI, hingga INDY

  • IHSG kemarin koreksi 0,29%. Analis terbelah: Phintraco lihat Death Cross, MNC sekuritas lihat Elliott Wave bullish. Ini rekomendasi saham ANTM, BMRI, dan PGAS.
Aktifitas Bursa Saham - Panji 4.jpg
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,29% ke level 8.366,52 pada Selasa, 11 November 2025. Koreksi indeks ini didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) investor setelah IHSG berada dalam kondisi jenuh beli (overbought).

Saham sektor keuangan mengalami pelemahan terbesar, sementara saham sektor energi membukukan penguatan. Pelemahan IHSG juga diiringi oleh depresiasi nilai tukar Rupiah di pasar spot ke level Rp16.694 per Dolar AS pada 11 November.

Analis Phintraco Sekuritas dan MNC Sekuritas (MNCS) memperkirakan IHSG masih berpotensi mengalami koreksi lanjutan pada perdagangan hari ini, Rabu, 12 November 2025. Namun, kedua sekuritas memiliki pandangan teknikal yang sedikit berbeda mengenai prospek indeks.

1. Analisis Teknikal Phintraco: Sinyal 'Death Cross'

Analisis teknikal Phintraco Sekuritas menunjukkan sinyal bearish jangka pendek yang jelas. Indikator Stochastic RSI terkonfirmasi telah membentuk Death Cross di area overbought, mengindikasikan momentum beli yang mulai habis dan adanya potensi pembalikan arah.

Sinyal pelemahan ini diperkuat oleh sisi volume perdagangan. Terpantau adanya peningkatan volume jual yang didukung oleh garis Accumulation/Distribution (A/D). Indikator A/D menunjukkan bahwa telah terjadi distribusi di pasar dalam beberapa waktu terakhir.

Dengan sinyal teknikal tersebut, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG masih berpotensi mengalami koreksi lanjutan. Indeks diprediksi akan menguji level support psikologis 8.300 pada perdagangan hari ini, dengan resistance di 8.450.

2. Pandangan MNC Sekuritas: Skenario Elliott Wave

MNC Sekuritas mencatat IHSG telah mencapai area koreksi yang diprediksi. Namun, MNC melihat skenario best case di mana IHSG masih berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii] dalam perhitungan Elliott Wave.

Jika skenario best case ini valid, IHSG dinilai masih berpeluang melanjutkan penguatan. Target kenaikan dipatok pada rentang area 8.487-8.539. Investor diminta mencermati area 8.279-8.332 sebagai area koreksi lanjutan berikutnya.

3. Konteks Data Ekonomi 

Dalam risetnya, Phintraco Sekuritas juga menyoroti data ekonomi domestik yang beragam. Data penjualan ritel domestik yang dirilis pada 11 November, dilaporkan tumbuh 3.7% (YoY) di September 2025, menandai pertumbuhan positif selama enam bulan berturut-turut.

Namun, Phintraco juga mencatat data penjualan mobil domestik turun 4.4% YoY menjadi 74.019 unit di Oktober. Meskipun ini merupakan penurunan selama enam bulan beruntun, laju penurunannya mulai melambat signifikan dari -15.1% YoY di bulan September.

Dari sisi global, Phintraco menyebut investor akan mencermati rilis data Wholesale Prices Jerman pada 12 November 2025. Pasar juga memantau perkembangan kesepakatan tarif impor antara AS dan Swiss yang dilaporkan hampir mencapai kesepakatan.

4. Rekomendasi Saham Pilihan Phintraco Sekuritas

Di tengah kondisi pasar yang terkoreksi, Phintraco Sekuritas merekomendasikan lima saham pilihan (top picks) untuk 12 November 2025. Saham-saham ini dinilai memiliki prospek teknikal yang positif untuk perdagangan jangka pendek.

Rekomendasi dari Phintraco Sekuritas adalah ERAA, GZCO, PGAS, ISAT, dan INDY. Investor disarankan untuk tetap memperhatikan level support dan resistance dari masing-masing saham tersebut.

5. Rekomendasi Saham Pilihan MNC Sekuritas

Berbeda dengan Phintraco, MNC Sekuritas fokus pada saham-saham big cap yang terkoreksi. MNC merekomendasikan strategi Buy on Weakness (BoW) untuk tiga saham utama yang sedang mengalami pelemahan.

Saham-saham tersebut adalah BMRI (Target Price: 4.940), BRPT (Target Price: 3.870), dan INDY (Target Price: 2.380). MNCS juga mengeluarkan rekomendasi Speculative Buy untuk saham ANTM (Target Price: 3.220).