Dunia

Donald Trump Ditembak Saat Kampanye

  • Beberapa letusan yang tidak terlalu keras kemudian terdengar. Trump terlihat kaget dan memegani telinga kananya sebelum kemudian tiarap. 
donald trump.jpeg

PENNSYLVANIA-Kandidat Presiden dari partai Republik Donald Trump ditembak saat sedang berkampanye di Pennsylvania, Sabtu 13 Juli waktu setempat. Trump selamat meski darah mengucur dari bagian telinganya.

Video menunjukkan peristiwa itu terjadi saat Trump sedang berpidato di hadapan massa pendukungnya. Beberapa letusan yang tidak terlalu keras kemudian terdengar. Trump terlihat kaget dan memegani telinga kananya sebelum kemudian tiarap.  Banyak jeritan terdengar setelah penembakan tersebut. 

Sejumlah petugas secret service segera melakukan perlindungan dan mengevakuasi Donald Trump. Terlihat Trump masih terus berorasi sembari mengangkat tangan kanannya saat secret service mencoba mengevakuasinya.

Sejumlah laporan menyebutkan sedikitnya dua orang meninggal dalam peristiwa satu. Salah satunya adalah penembak Trump. Sementara satu yang lain adalah peserta kampanye. 

"Ini benar-benar gila," kata Jaksa Wilayah Butler County Richard Goldinger menyebut suasana penembakan di pawai Donald Trump di Pennsylvania. Goldinger mengatakan, Butler County terletak tepat di sebelah utara Allegheny County, tempat Pittsburgh berada. Daerah itu sekitar 65% dihuni oleh kaum Republik dan sebagian merupakan daerah pedesaan.

CBS, mengutip dua sumber penegak hukum melaporkan penyerang bersenjata senapan. Dia berdiri di luar area yang ditutup pada rapat umum tersebut sekitar 182 m dari Trump. Para pejabat mengatakan tersangka berdiri di atas "bangunan tinggi". Pelaku kemudian ditembak oleh anggota tim serangan balik Dinas Rahasia AS.

Trump mengatakan peluru menembus bagian atas telinga kanannya. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada agen Dinas Rahasia yang melindunginya dan menyampaikan belasungkawa kepada peserta rapat umum yang meninggal dalam penembakan tersebut.

“Saat ini belum ada yang diketahui mengenai pelaku penembakan, yang kini telah meninggal,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya.

“Saya tertembak peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya. Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit. Banyak pendarahan yang terjadi, jadi saya menyadari apa yang terjadi," katanya

Presiden Amerika Joe Biden juga segera menyampaikan pidato resminya. Biden yang menjadi pesaing Trump tersebut mengutuk keras kekerasan yang terjadi dalam kampanye Trump.

"Intinya, rapat umum Trump  seharusnya dapat dilaksanakan dengan damai tanpa masalah apa pun. Namun, gagasan bahwa ada kekerasan politik atau kekerasan di Amerika seperti ini tidak pernah terdengar, tidak tepat," kata Biden yang berbicara dari Delaware. "Semua orang harus mengutuknya. Semua orang."

Ia menambahkan setiap lembaga di pemerintah federal sedang menyelidiki masalah ini dan memberinya laporan terkini. Dia juga mengatakan bersyukur Trump selamat. “Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini.”

Biden menambahkan bahwa dia telah mencoba menghubungi Trump, dan mencatat bahwa mantan presiden itu bersama dokternya dan tampaknya baik-baik saja.

Kecaman juga dikeluarkan Mantan Presiden Barack Obama dan Bill Clinton. Obama mengatakan tidak ada tempat sama sekali untuk kekerasan politik di Amerika. 

“Meskipun kita belum tahu persis apa yang terjadi, kita semua harus merasa lega bahwa mantan Presiden Trump tidak terluka parah, dan menggunakan momen ini untuk kembali berkomitmen pada kesopanan dan rasa hormat dalam politik kita. Michelle dan saya mendoakannya agar cepat pulih," kata Obama dalam sebuah pernyataan.

Sementara mantan Presiden Bill Clinton dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton merilis pernyataan menyusul kekerasan di rapat umum Donald Trump di Pennsylvania. "Kekerasan tidak memiliki tempat di Amerika, terutama dalam proses politik kita. Hillary dan saya bersyukur bahwa Presiden Trump aman, berduka cita atas semua yang terkena dampak serangan pada rapat umum hari ini di Pennsylvania, dan bersyukur atas tindakan cepat Dinas Rahasia AS,"  kata Clinton dalam sebuah posting di X.