Djarum dan Boy Thohir Siap Masuk PANI via Skema Pembeli Siaga
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) menetapkan harga rights issue Rp12.975 per saham dengan target dana Rp15,73 triliun. BCA Sekuritas (Grup Djarum) dan Trimegah (Boy Thohir) bertindak sebagai pembeli siaga.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Emiten properti kongsi Agung Sedayu dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), akhirnya merilis prospektus final terkait penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD III) atau rights issue.
PANI menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp12.975 per saham. Dengan melepas sebanyak-banyaknya 1,21 miliar saham baru, perseroan berpotensi meraup dana segar hingga Rp15,73 triliun. Angka ini sedikit di bawah estimasi awal pasar yang menaksir hingga Rp16,7 triliun.
Menariknya, aksi korporasi ini melibatkan nama-nama besar di luar pemegang saham utama. Entitas yang terafiliasi dengan Grup Djarum dan Garibaldi 'Boy' Thohir tercatat sebagai pembeli siaga yang siap menyerap sisa saham jika tidak diambil oleh publik.
1. Rasio dan Harga Pelaksanaan
Dalam prospektus disebutkan, setiap pemegang saham yang memiliki 50.831 saham yang namanya tercantum dalam DPS pada tanggal 10 Desember 2025 berhak atas 3.646 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak untuk membeli 1 saham baru dengan harga Rp12.975.
Harga pelaksanaan ini tergolong premium, mencerminkan valuasi aset properti di kawasan PIK 2 yang menjadi underlying ekspansi perseroan. Jadwal Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 8 Desember 2025, sedangkan periode pelaksanaan berlangsung pada 12-18 Desember.
2. Komitmen MAP sebagai Pengendali
PT Multi Artha Pratama (MAP), pemegang saham utama dengan kepemilikan 87,78%, menyatakan komitmennya. MAP akan melaksanakan sebagian haknya (36,21%) senilai Rp4,99 triliun. Selain itu, MAP juga berkomitmen melakukan pemesanan saham tambahan (extra order).
MAP siap menyerap sisa saham dengan dana tambahan senilai Rp5,84 triliun. Total komitmen dana yang disiapkan oleh entitas Agung Sedayu dan Salim Group ini menunjukkan dukungan kuat pemegang saham pengendali terhadap rencana ekspansi PANI ke depan.
3. Pembeli Siaga: Masuknya Djarum dan Boy Thohir
Jika masih terdapat sisa saham setelah alokasi pemesanan tambahan MAP, pembeli siaga siap masuk. PT BCA Sekuritassiap mengambil sebanyak-banyaknya 151,6 juta saham atau senilai Rp1,96 triliun. BCA Sekuritas merupakan entitas Grup Djarum (via Dwimuria Investama).
Selain itu, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk juga bertindak sebagai pembeli siaga. Sekuritas yang dikendalikan oleh Garibaldi 'Boy' Thohir ini siap mengeksekusi maksimal 77 juta saham atau senilai Rp999,99 miliar. Kehadiran mereka memperkuat struktur permodalan PANI.
4. Penggunaan Dana: Akuisisi Lahan CBDK
Seluruh dana hasil rights issue (setelah biaya emisi) akan digunakan untuk ekspansi. PANI mengalokasikan dana sebesar Rp15,12 triliun untuk menambah penyertaan saham pada entitas anak, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).
Mekanismenya dilakukan melalui pembelian saham CBDK yang saat ini dimiliki oleh PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya. Langkah ini merupakan bagian dari konsolidasi aset lahan strategis di kawasan PIK 2 untuk pengembangan proyek properti jangka panjang.
5. Dua Skenario Perolehan Dana
Manajemen memaparkan dua skenario perolehan dana. Opsi A: Jika hanya MAP dan pembeli siaga yang melaksanakan haknya (tanpa partisipasi publik), dana yang diraih sebesar Rp13,81 triliun. PANI akan membeli 37,77% saham CBDK, dan sisanya ditutup kas internal.
Opsi B: Jika masyarakat berpartisipasi minimal 68,40% dari haknya, dana yang diraih mencapai target maksimal Rp15,12 triliun. Dalam skenario ini, PANI akan mampu membeli porsi saham CBDK yang lebih besar, yakni sebanyak 41,37% dari Agung Sedayu dan TMJ.

Alvin Bagaskara
Editor
