Dunia

Dipecat Gara-Gara Kucing, Seorang Guru Menang Gugatan Rp87 Juta

  • Guru itu dipecat gara-gara  kucing peliharaanya nongol beberapa kali saat dia mengajar secara online.
<p>Kucing peliharaan berada di area Kopi Cat Cafe by Groovy Kemang, Jakarta, Senin 1 Juni 2020. Kafe kucing tersebut akan menerapkan protokol kesehatan terkait kebijakan normal baru, salah satunya adalah mengurangi jumlah pengunjung, wajib memakai masker dan membersihkan kucing setiap satu jam sekali yang dimulai pada tanggal 5 Juni 2020 mendatang. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Kucing peliharaan berada di area Kopi Cat Cafe by Groovy Kemang, Jakarta, Senin 1 Juni 2020. Kafe kucing tersebut akan menerapkan protokol kesehatan terkait kebijakan normal baru, salah satunya adalah mengurangi jumlah pengunjung, wajib memakai masker dan membersihkan kucing setiap satu jam sekali yang dimulai pada tanggal 5 Juni 2020 mendatang. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

GUANGZHOU-Seorang guru seni di kota Guangzhou China memenangkan gugatan 40.000 yuan atau sekitar Rp 87 juta (kurs Rp2.180) dalam kasus pemecatan yang tidak adil.

Guru itu dipecat gara-gara  kucing peliharaanya nongol beberapa kali saat dia mengajar secara online.

Pemecatan itu  terjadi pada bulan Juni 2021  lalu selama kelas streaming live oleh guru  yang hanya disebut sebagai Luo. Nah pada saat itu  kucing peliharaan Luo melompat ke tampilan kamera hingga lima kali.

Guangzhou Daily melaporkan perusahaan teknologi pendidikan yang menjalankan kelas virtual kemudian memecat Lou. Kemunculan  kucing yang tiba-tiba di layar sebagai alasannya. Alasan lain Luo juga terlambat 10 menit ke kelas sebelumnya.

Merasa diperlakukan tidak adil Luo mengajukan banding atas keputusan tersebut melalui arbitrase. Pengadilan kemudian memenangkan gugatannya.

Tetapi perusahaan yang tidak disebutkan namanya itu menolak  menjalankan perintah untuk membayar  kompensasi kepada guru tersebut. Gara-gara keputusan tersebut saham  perusahaan pendidikan China itupun merosot.

Hakim Liao Yajing dari Pengadilan Rakyat Guangzhou Tianhe yang memutuskan kasus itu mengatakan bahwa jika majikan mengharuskan staf  bekerja dari rumah, mereka seharusnya tidak memiliki harapan yang sama seperti jika mereka bekerja di kantor.

"Aturan majikan tidak hanya harus mematuhi hukum, tetapi juga harus adil dan masuk akal," katanya dilaporkan Central Radio Network dan dikutip BBC Kamis 17 Agustus 2022.

Kelas online seperti diketahui telah menjadi umum secara global di tengah penguncian dan penutupan sekolah selama pandemi Covid. Hal yang sama juga terjadi di China.