Korporasi

Trimegah (TRIM) Lakukan Spin Off, Dirikan Perusahaan Sekuritas Baru

  • PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) akan melakukan pemisahan bisnis usaha alias spin off dengan mendirikan entitas usaha baru bernama PT Trimegah Sekuritas.
<p>Direktur Utama PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Stephanus Turangan berpose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Trimegah Sekuritas di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. Dalam menghadapi 2020, Trimegah akan terus berupaya mengoptimalkan setiap peluang transaksi dengan mengedepankan layanan secara digital dan edukasi, sambil menerapkan prinsip kehati-hatian secara disiplin dalam semua aspek. Perusahaan mencatatkan kinerja positif pada 2019 dengan jumlah produk reksa dana yang dijual mencapai 112 produk dari 22 Manajer Investasi (MI) dan dana kelolaan hingga Rp 2,08 triliun, tumbuh 15% dari tahun lalu sebesar Rp 1,8 triliun. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Direktur Utama PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Stephanus Turangan berpose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Trimegah Sekuritas di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. Dalam menghadapi 2020, Trimegah akan terus berupaya mengoptimalkan setiap peluang transaksi dengan mengedepankan layanan secara digital dan edukasi, sambil menerapkan prinsip kehati-hatian secara disiplin dalam semua aspek. Perusahaan mencatatkan kinerja positif pada 2019 dengan jumlah produk reksa dana yang dijual mencapai 112 produk dari 22 Manajer Investasi (MI) dan dana kelolaan hingga Rp 2,08 triliun, tumbuh 15% dari tahun lalu sebesar Rp 1,8 triliun. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) akan melakukan pemisahan bisnis usaha alias spin off dengan mendirikan entitas usaha baru bernama PT Trimegah Sekuritas. 

“Pada 18 Oktober 2021, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bersama dengan Stephanus Turangan, Direktur Utama Perseroan, telah mendirikan entitas anak baru yang diberi nama PT Trimegah Sekuritas,” tulis manajemen melalui keterbukaan informasi, Kamis, 21 Oktober 2021.

Manajemen TRIM menyatakan bahwa rencana spin off bertujuan untuk membuka kesempatan kepada perseroan untuk terus berinovasi dan mengembangkan kegiatan usaha yang salah satunya mendukung pengembangan serta mengoptimalkan penggunaan pasar modal.

Pendirian entitas baru ini dinilai sebagai langkah awal atas pelaksanaan rencana bisnis perseroan untuk melakukan pemisahan kegiatan usaha (spin off) perseroan sebagai perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha perantara pedagang efek serta penjamin emisi efek.

Pada entitas usaha baru ini, perseroan akan menerima porsi kepemilikan saham sebesar 99,9%. Sedangkan, Stephanus Turangan akan mengempit 0,1% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor anak usaha baru tersebut.

Adapun struktur permodalan yakni Rp4 miliar sebagai modal dasar yang terbagi atas 80 juta saham dengan nilai nominal Rp50. Sementara itu, modal ditempatkan dan disetor sebanyak Rp1 miliar, terbagi atas 20 juta saham dengan nilai nominal Rp50.

Dua Anak Usaha

Sekretaris Perusahaan TRIM, Agus Priyambada menyampaikan bahwa nantinya Trimegah Sekuritas Indonesia akan memiliki dua anak usaha, yakni Trimegah Asset Management dan Trimegah Sekuritas. Sedangkan, perseroan akan menjadi induk usahanya.

“Betul, jadi nanti ada dua anak perusahaan. Tujuannya sendiri dijelaskan di disclosure kami,” kata dia saat dikonfirmasi oleh TrenAsia.com, Kamis, 21 Oktober 2021.

Diberitakan sebelumnya, Konglomerat Garibaldi “Boy” Thohir akan mengambilalih kepemilikan saham perseroan dari Advance Wealth Finance Ltd, entitas Grup Northstar. Namun, Agus memastikan bahwa tidak ada kaitan antara rencana spin off dengan proses akuisisi tersebut.

“Tidak ada kaitannya. kebetulan saja timing-nya berdekatan,” tegas Agus.

Pada 1 Oktober 2021, Boy Thohir melalui entitas atau konsorsium yang dipimpinnya, disebut telah melaksanakan proses negosiasi untuk membeli 3,5 miliar lembar atau setara 49,23% saham TRIM dari Advance Wealth Finance.

Dalam pengumuman tersebut dinyatakan bahwa tujuan dari rencana transaksi ini adalah sebagai investasi dan pengembangan bisnis Boy Thohir di pasar modal Indonesia. Sedangkan, proses negosiasi dilakukan langsung oleh kedua pihak.