Industri

Di Tengah Pandemi, Penyaluran Kredit Syariah BTN Tumbuh Double Digit

  • Penyaluran kredit Bank BTN tumbuh dua digit ditopang pembiayaan KPR syariah yang sangat kuat. Ini berkat stimulus pemerintah dan mendesaknya kebutuhan rumah di tengah pandemi.

<p>Ilustrasi logo BTN Syariah / Facebook @www.btn.co.id</p>

Ilustrasi logo BTN Syariah / Facebook @www.btn.co.id

(Istimewa)

JAKARTA – Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sukses mencatat pertumbuhan dua digit kendati berada di bawah tekanan pandemi. Pembiayaan UUS emiten pelat merah berkode saham BBTN tersebut tumbuh hingga 12,6% per Februari 2021.

Direktur Consumer and Commercial Banking Bank BTN Hirwandi Gafar menuturkan bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khususnya pada segmen syariah masih sangat kuat ditopang berbagai stimulus pemerintah serta mendesaknya kebutuhan akan rumah di tengah pandemi.

“Pertumbuhan kami di kota-kota satelit pun menunjukkan peningkatan. Sehingga kami optimistis hingga akhir tahun nanti pertumbuhan pembiayaan BTN Syariah akan tetap di posisi double digit,” tuturnya di Jakarta, Minggu 4 April 2021.

Sementara itu, Kepala Divisi Sharia Bank BTN Alex Sofyan Noor mengungkapkan, KPR Syariah terbukti tahan banting di tengah pandemi. Hal ini terbukti dari naiknya pembiayaan unit syariah sepanjang 2020 sebesar 13,1% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Alex menambahkan, tahun ini BTN Syariah meyakini dapat mempertahankan pertumbuhan pada level double digit. Keyakinan tersebut sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2021 yang dipercaya dapat menyentuh level 4,5%.

“Adanya berbagai stimulus pemerintah di segmen perumahan juga kami percaya akan terus menyuburkan bisnis perumahan nasional. Apalagi vaksin terus berjalan lancar,” ucap Alex.

Sebagai informasi tambahan, laba bersih BTN sepanjang tahun lalu mencapai Rp1,60 triliun. Angka ini meroket 664,60% dibandikan dengan realisasi laba bersih pada tahun 2019 senilai Rp209,26 miliar.

Pencapaian ini di antara merahnya rapor perbankan nasional akibat pandemi COVID-19. Padahal, pendapatan BBTN justru turun 1,98% yoy dari Rp25,67 triliun menjadi Rp25,16 triliun pada tahun lalu. (LRD)