Tren Ekbis

Cara Manfaatkan Krisis untuk Raup Kekayaan Versi Robert Kiyosaki

  • Robert Kiyosaki memperingatkan dunia sedang menuju krisis besar, namun menyebut kekacauan ekonomi sebagai peluang emas bagi yang siap. Simak strategi aset, emas, kripto, dan pendidikan finansial untuk menghadapi krisis.
closeup-golden-bitcoins-dark-reflective-surface-histogram-decreasing-crypto.jpg
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Freepik)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Penulis keuangan terkemuka dan investor kawakan, Robert Kiyosaki, kembali mengeluarkan peringatan keras terkait kondisi ekonomi global. Dalam berbagai pernyataannya, Kiyosaki menyebut dunia sedang bergerak menuju krisis besar yang bisa membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, aset, hingga stabilitas finansial yang selama ini mereka anggap aman. 

Meski terdengar menakutkan, ia menegaskan krisis justru membuka peluang besar bagi mereka yang mempersiapkan diri sejak awal. Kiyosaki menilai sejumlah indikator ekonomi global menunjukkan tanda-tanda bahaya, inflasi yang masih tinggi, beban utang pemerintah di banyak negara yang terus membengkak, ketidakpastian geopolitik, hingga melemahnya nilai mata uang fiat. 

Menurutnya, banyak orang masih menganggap uang tunai sebagai penyelamat, padahal uang kertas akan terus tertekan oleh kebijakan moneter dan inflasi. Ia menegaskan bahwa “uang tunai adalah sampah” jika hanya disimpan tanpa dialihkan ke aset yang bisa tumbuh.

“Krisis selalu menghasilkan dua jenis manusia, mereka yang kehilangan segalanya dan mereka yang justru memanfaatkan krisis untuk menjadi kaya. Pilihannya ada pada persiapan,” ujar Kiyosaki, dikutip Economic Times, Senin, 1 Desember 2025.

Pentingnya Pindah Aset

Menurut Robert Kiyosaki, krisis bukan hanya masa keterpurukan, tetapi juga momen terbesar untuk membangun kekayaan. Namun untuk bisa memanfaatkannya, seseorang harus mengubah cara berpikir dan memindahkan kekayaannya ke aset yang tepat. Berikut prinsip utamanya:

1. Pindahkan Kekayaan ke Aset Nyata yang Tahan Krisis

Kiyosaki percaya bahwa nilai uang kertas akan terus melemah saat pemerintah dan bank sentral mencetak uang tanpa henti. Karena itu, ia menekankan pentingnya memindahkan sebagian kekayaan ke aset yang bisa bertahan bahkan ketika ekonomi goyah,

• Emas dan Perak (Safe Haven Ribuan Tahun): mengapa kita harus menyimpan uang dalam emas dan perak? emas dan perak telah menjadi penyimpan nilai paling stabil dalam sejarah. Ketika inflasi naik atau mata uang melemah, harga logam mulia cenderung menguat. Selain itu Emas dan perak dianggap sebagai “asuransi kekayaan” saat pasar belum pasti.

• Bitcoin dan Aset Kripto (Pelindung di Era Digital): Bitcoin dan aset kripto dipandang Kiyosaki sebagai pelindung kekayaan di era digital. Ia menyebut Bitcoin sebagai “emas digital” karena suplai yang terbatas dan sifatnya yang tidak bergantung pada bank maupun pemerintah, sehingga tetap bertahan meski sistem keuangan tradisional terguncang. 

Meskipun pergerakannya sangat volatil, Kiyosaki menilai kripto sebagai alternatif yang semakin relevan ketika dunia bergerak menuju ekonomi digital. Dengan memiliki aset jenis ini, seseorang bukan hanya melindungi nilainya dari risiko pelemahan mata uang, tetapi juga berpeluang meraih keuntungan besar ketika harga kripto melonjak saat krisis terjadi.

2. Jadikan Pendidikan Finansial sebagai Senjata Utama

Menurut Kiyosaki, aset tanpa pengetahuan hanyalah benda mati, karena yang benar-benar membuat seseorang kaya adalah kemampuan membaca peluang, bukan sekadar memiliki aset. Ia menekankan pentingnya pendidikan finansial agar seseorang memahami cara kerja inflasi, aset, utang, risiko, dan peluang sehingga dapat mengambil keputusan tepat di saat genting. 

Dengan bekal ilmu, seseorang tidak mudah panik ketika krisis terjadi, melainkan mampu melihat kesempatan untuk membeli aset berkualitas dengan harga murah. 

Orang yang memiliki mindset dan pengetahuan yang benar justru dapat memanfaatkan kekacauan pasar sebagai momentum untuk bertumbuh. Bagi Kiyosaki, krisis adalah ujian kecerdasan finansial, dan yang mampu melewatinya bukanlah mereka yang sekadar memiliki uang, tetapi mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang cara kerja uang.

3. Gunakan Krisis sebagai Peluang, Bukan Ancaman

Kiyosaki selalu menekankan satu prinsip penting, “Di saat orang-orang takut, di situlah peluang terbesar muncul.” Krisis biasanya membuat harga aset jatuh, sehingga membuka kesempatan untuk memperoleh investasi berkualitas dengan harga diskon. 

Mereka yang sudah siap, baik secara mindset, kepemilikan aset, maupun pengetahuan, dapat membangun kekayaan jauh lebih cepat dibandingkan pada kondisi pasar normal. 

Karena itu, Kiyosaki mendorong masyarakat untuk mengambil pendekatan jangka panjang, mempelajari berbagai instrumen investasi, memahami risiko, dan berani membeli aset yang solid ketika pasar sedang melemah. Baginya, orang kaya bukanlah yang paling pintar, tetapi yang paling siap ketika peluang datang.

Meski demikian, pandangan Kiyosaki tidak lepas dari kontroversi. Sejumlah ekonom menilai prediksinya terlalu ekstrem dan berpotensi menimbulkan ketakutan berlebihan. Investasi seperti kripto atau logam mulia juga memiliki risiko besar, sehingga tidak cocok bagi semua orang.

Meski begitu, peringatannya tetap menjadi pengingat penting bahwa kondisi global sedang tidak stabil. Krisis mungkin tidak dapat dihindari, namun kesiapan, strategi yang tepat, dan keberanian mengambil keputusan menjadi penentu apakah seseorang akan menjadi korban atau justru menjadi pemenang.