Berkat Merger, Pefindo Naikkan Rating 3 Bank BUMN Syariah Jadi idAA+ Outlook Positif
JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat tiga bank syariah yang dimiliki oleh bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi idAA+/positif dari sebelumnya idAA+/ stabil. Ketiga bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah. Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo, Danan Dito mengungkapkan aksi korporasi merger ketiganya sangat menguatkan […]

Ananda Astri Dianka
Author


Ilustrasi logo bank-bank syariah BUMN yang bakal merger yakni PT BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT BNI Syariah / Repro
(Istimewa)JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat tiga bank syariah yang dimiliki oleh bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi idAA+/positif dari sebelumnya idAA+/ stabil.
Ketiga bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah. Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo, Danan Dito mengungkapkan aksi korporasi merger ketiganya sangat menguatkan ekspektasi Pefindo ke depannya.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Ketiga bank syariah ini akan menjadi lebih kuat lagi setelah menyelesaikan aksi korporasinya,” kata Danan dalam konferensi pers virtual Pefindo, Selasa, 19 Januari 2021.
Jelang keluarnya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dito mengungkapkan banyak sentimen positif terkait penyetoran modal baru bank hasil merger yang bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Tak hanya itu, market share bank syariah ini digadang-gadang mampu melampaui nilai bank syariah lain dan bank konvensional. Dengan berlabel bank syariah terbesar di Indonesia, Pefindo menilai Bank Syariah Indonesia akan memiliki pendanaan yang lebih baik.
Adapun untuk industri perbankan secara nasional, Dito mengatakan kualitas aset akan selalu menjadi perhatian pihaknya setelah adanya perpanjangan relaksasi POJK No.11/2020.
Sebagai informasi, bank syariah nomor wahid di Tanah Air ini rencananya akan beroperasi efektif pada 1 Februari 2021.
Bank Syariah Indonesia dicanangkan menjadi Top 10 bank syariah terbesar di dunia dalam lima tahun ke depan. Sementara di Tanah Air, PT Bank Syariah Indonesia Tbk bisa menempati Top 10 bank terbesar di Indonesia.
Seperti diketahui, aset bank hasil merger akan mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Di sisi lain, kekuatan ini juga didukung oleh keberadaan 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, dan 20.000 lebih karyawan di seluruh Indonesia.
Adapun rincian komposisi pemegang saham, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) 25,0% dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%.
Selain itu, ada pula komposisi kepemilikan saham dari DPLK BRI – Saham Syariah 2% dan publik sebesar 4,4%.
