Berkah Kebijakan Prabowo: Duo Saham Migas Happy Hapsoro (RAJA dan RATU) Siap Ngegas
- Dua emiten migas Happy Hapsoro, RAJA dan RATU, diproyeksikan panen laba berkat kebijakan energi Presiden Prabowo dan dukungan anggaran jumbo ESDM.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Berkah dari arah kebijakan energi Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai dirasakan oleh para emiten di sektor minyak dan gas (migas). Dua emiten yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)dan anak usahanya PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dinilai akan menjadi penerima manfaat utama.
Riset terbaru dari Henan Putihrai Sekuritas menyoroti bahwa target ambisius pemerintah untuk menggenjot produksi migas dan memperluas jaringan gas akan menjadi pendorong yang sangat kuat bagi kinerja kedua emiten ini. Hal ini sontak menjadi sentimen super positif di pasar.
Lantas, seberapa besar berkah dari kebijakan baru ini bagi kedua emiten tersebut? Dan bagaimana para analis melihat prospeknya ke depan? Mari kita bedah tuntas analisisnya untuk menemukan jawaban.
1. Ambisi Lifting Minyak 1 Juta Barel
Pendorong pertama datang dari target ambisius Presiden Prabowo untuk meningkatkan lifting minyak nasional hingga mencapai 1 juta barel per hari (bopd) pada periode 2028-2029. Target ini akan mendorong peningkatan aktivitas eksplorasi dan produksi secara masif di seluruh negeri.
Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan tiga strategi utama. Di antaranya adalah melakukan reaktivasi sumur tidak aktif dan mengoptimalkan produksi dari sumur yang sudah ada melalui penerapan teknologi canggih.
Analis Henan Putihrai Sekuritas, Irsyady Hanief, menilai, target produksi yang lebih tinggi ini akan menjadi katalis yang sangat positif. “Ke depan, target produksi minyak dan gas yang lebih tinggi diperkirakan akan menjadi katalis positif bagi RATU,” tulis riset tersebut.
2. Anggaran Jumbo ESDM
Pendorong kedua adalah lonjakan anggaran Kementerian ESDM untuk tahun 2026 yang naik dari Rp8,12 triliun menjadi Rp21,67 triliun. Dana jumbo ini akan digunakan untuk mendukung berbagai program kemandirian energi, termasuk pengembangan jaringan gas rumah tangga (jargas).
Program perluasan jargas inilah yang dinilai akan memberikan berkah langsung bagi RAJA, yang memiliki lini bisnis di sektor infrastruktur dan distribusi gas. Permintaan akan infrastruktur pipa gas diperkirakan akan meningkat seiring dengan ekspansi program pemerintah ini.
Alokasi anggaran ini menjadi sinyal kuat dari komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan di sektor energi. “ESDM menetapkan anggaran tahun 2026 sebesar Rp21,67 triliun...berpotensi menguntungkan RAJA,” tulis riset tersebut.
3. Jurus Cerdas RAJA: Akuisisi dan Kontrak Jangka Panjang
Selain itu, Hanief juga menyoroti langkah akuisisi 49% saham Grup Hafar yang akan memperkuat posisi perusahaan di sektor infrastruktur energi. Artinya, RAJA juga secara proaktif menjalankan jurus ekspansi yang sangat cerdas.
Selain itu, kekuatan utama RAJA terletak pada model bisnisnya yang berbasis pendapatan kontrak jangka panjangberdurasi 10 hingga 30 tahun. Kemitraan dengan raksasa seperti PetroChina, Pertagas, dan ExxonMobil memberikan jaminan arus kas yang stabil.
Langkah ini dinilai akan membuka peluang pertumbuhan baru sekaligus menjadi lindung nilai. “Langkah ini tidak hanya membuka peluang pertumbuhan baru tetapi juga menjadi lindung nilai terhadap penurunan ketergantungan pada bahan bakar fosil tradisional,” tulis riset tersebut.
4. Proyeksi Laba dan Apa Artinya Bagi Investor?
Dengan kombinasi antara berkah kebijakan pemerintah dan jurus ekspansi yang cerdas, Henan Putihrai Sekuritas memproyeksikan kinerja keuangan RAJA akan melesat. Laba bersih tahun ini diperkirakan akan tembus US$35 juta, naik 20,27% secara tahunan.
Proyeksi pertumbuhan ini akan berlanjut hingga tahun depan, di mana laba bersihnya ditaksir akan kembali naik 13,42%menjadi US$39,7 juta. Estimasi ini menunjukkan keyakinan analis terhadap prospek pertumbuhan yang berkelanjutan.
Bagi investor, ini adalah sinyal yang sangat positif. Ini menunjukkan bahwa duo emiten migas Happy Hapsoro kini berada di posisi yang sangat strategis untuk menunggangi gelombang kebijakan energi dari pemerintahan baru.

Alvin Bagaskara
Editor
