Bank Mandiri Gaspol Green Funding: Rp5 T Buat Modal ESG Biar Ekonomi Sat Set
- Bank Mandiri (BMRI) menerbitkan Obligasi Keberlanjutan Rp5 triliun untuk memperkuat pembiayaan hijau. Dana ini akan digunakan membiayai proyek sesuai kerangka ESG dan sosial, mendukung ekonomi kerakyatan.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) lagi sat set banget! Bank pelat merah ini resmi membuka bookbuilding untuk Sustainability Bond (Obligasi Keberlanjutan) Tahap I senilai Rp5 triliun. Aksi korporasi ini menandai langkah Bank Mandiri bertransformasi dari perusahaan energi konvensional ke energi baru terbarukan (EBT) atau energi hijau.
Instrumen ini menunjukkan komitmen perseroan dalam memperkuat praktik pembiayaan yang selaras dengan agenda keberlanjutan nasional (ESG). Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, bilang ini bukan utang biasa.
“Instrumen ini kami susun untuk menghadirkan pembiayaan yang semakin relevan dengan kebutuhan transformasi ekonomi. Dengan sinergi yang tepat, kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan bisnis sejalan dengan keberlanjutan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Ari dalam keterangan resminya, Selasa, 2 Desember 2025.
1. Modal Jumbo Rp5 Triliun untuk Green Vibes
Total dana yang diincar Bank Mandiri dari penerbitan obligasi ini adalah Rp5 triliun. Obligasi akan dirilis dalam tiga seri dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) dan tenor bervariasi: 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun.
Bank Mandiri pun telah mengantongi peringkat idAAA dari Pefindo, yang artinya instrumen ini memiliki kualitas aset dan profil risiko yang bintang lima di mata investor. Minat investor terhadap instrumen keberlanjutan (ESG) ini terus meningkat, sejalan dengan tren global.
2. Fungsi Uang: Mendanai Proyek Kerakyatan
Dana hasil IPO akan dialokasikan 100% untuk membiayai kembali proyek sesuai Kerangka Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (E) dan Sosial (S). Ari Rizaldi menegaskan kebutuhan pendanaan berkelanjutan terus meningkat di tengah pergeseran praktik bisnis.
“Instrumen ini diharapkan dapat memperluas kapasitas pembiayaan hijau dan sosial, serta memperkuat likuiditas intermediasi sehingga pembiayaan strategis dapat tumbuh lebih inklusif dan adaptif. Hal ini penting untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan,” jelas Ari.
3. Jadwal Krusial dan Pesta Akhir Tahun
Masa penawaran awal obligasi ini berlangsung dari 28 November sampai 4 Desember 2025. Investor yang tertarik perlu bergerak sat set karena masa penawaran umum akan dilaksanakan pada 15 sampai 16 Desember 2025.
Pembayaran bunga dijadwalkan setiap tiga bulan melalui KSEI. Distribusi awal dividen dari bunga obligasi ini dijadwalkan pas banget, 19 Desember 2025, menjelang holiday season. Pencatatan obligasi di BEI akan dilakukan pada 22 Desember 2025.
4. Komitmen Akhir Tahun Bank Mandiri
Ari Rizaldi menyampaikan bahwa Bank Mandiri mempertegas posisi sebagai motor intermediasi yang mendukung pembiayaan strategis dan berkelanjutan. Perseroan berharap alokasi dana dapat terserap optimal sesuai ketentuan POJK 18 Tahun 2023.
“Melalui aksi korporasi ini, kami mendorong pembiayaan yang lebih produktif dan berkelanjutan agar manfaatnya terasa nyata bagi dunia usaha dan masyarakat,” pungkas Ari. Bank Mandiri berkomitmen memastikan setiap keputusan strategis dapat menghadirkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Alvin Bagaskara
Editor
