Industri

Bangun Terminal 4 Bandara Soeta Rp12 Triliun, AP II Cari Utang

  • Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola bandara PT Angkasa Pura II (Persero) memerlukan dana Rp11 triliun-Rp12 triliun untuk mengembangkan Terminal 4 Bandara International Soekarno-Hatta. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sumber dana untuk membangun Terminal 4 akan berasal dari kas internal, kerja sama strategis, dan pinjaman. Saat ini, perseroan masih melakukan pengkajian untuk pendanaan […]

<p>Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Wikipedia/Gunawan Kartapranata</p>

Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Wikipedia/Gunawan Kartapranata

(Istimewa)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola bandara PT Angkasa Pura II (Persero) memerlukan dana Rp11 triliun-Rp12 triliun untuk mengembangkan Terminal 4 Bandara International Soekarno-Hatta.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sumber dana untuk membangun Terminal 4 akan berasal dari kas internal, kerja sama strategis, dan pinjaman. Saat ini, perseroan masih melakukan pengkajian untuk pendanaan proyek tersebut.

“Kombinasi antara self investment, kemudian bisa dengan pembiayaan atau strategic partnership,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

Dia mengatakan, pembangunan Terminal 4 Bandara Soeta itu demi meningkatkan kapasitas penumpang. Proyek ini ditargetkan bakal berjalan selama 12 bulan sejak Februari 2020.

“Jadi, kami akan percepat sampai mungkin sekitar Januari atau Februari tahun depan,” tuturnya.

Saat ini, perusahaan pelat merah itu tengah merampungkan desain gedung dan penyiapan pembiayaan. Lantaran berjalan berbarengan, manajemen AP II menargetkan bakal rampung dalam waktu 12 bulan juga.

Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta akan dibangun di lahan seluas 120 hektare. Targetnya, Terminal 4 Bandara Soeta akan menampung kapasitas 45 juta penumpang per tahun.

Tahun ini, AP II membidik target pendapatan senilai Rp12,8 triliun atau melonjak 34% dari proyeksi 2019. Sedangkan, laba bersih yang dibidik oleh manajemen AP II pada 2020 mencapai Rp3 triliun dengan EBITDA Rp5,3 triliun.

Saat bersamaan, manajemen AP II juga menargetkan jumlah penumpang pesawat seluruh bandara yang dikelola mencapai 93,92 juta penumpang atau naik sekitar 4,3% dibandingkan dengan tahun lalu. Pergerakan pesawat diproyeksikan mencapai 771.940 atau naik 4,2%, dan pengelolaan kargo naik 4,2% menjadi 802.177 ton.