APLN Lepas Deli Park Mall Medan, Strategi Efisiensi dan Dividen
- APLN jual Deli Park Mall Medan untuk perkuat kas via dividen. Simak kinerja kuartal III 2025 dan strategi efisiensi beban bunga perseroan di sini.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi mengumumkan penjualan aset Deli Park Mall Medan melalui entitas anak usahanya. Transaksi divestasi strategis ini dilakukan pada akhir Desember 2025 guna memperkuat struktur likuiditas keuangan perseroan. Dana segar hasil penjualan rencananya akan didistribusikan ke induk usaha melalui mekanisme pembagian dividen.
Manajemen menegaskan bahwa aksi korporasi ini tidak dikategorikan sebagai transaksi material maupun mengandung benturan kepentingan bagi perusahaan. Langkah divestasi aset ini dipastikan tidak mengganggu kelangsungan operasional namun justru menyehatkan arus kas jangka panjang. Perseroan terus berupaya menjaga efisiensi beban bunga utang agar profitabilitas tetap terjaga stabil.
Aksi ini dilakukan di tengah kinerja kuartal ketiga tahun 2025 yang mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,64 triliun. Meskipun pendapatan terkoreksi tipis, perseroan berhasil menekan beban bunga hingga 38 persen berkat percepatan pelunasan utang. Strategi pengelolaan aset yang disiplin menjadi kunci APLN dalam mempertahankan kinerja positif sepanjang tahun ini.
1. Transaksi Penjualan Deli Park Mall
PT Sinar Menara Deli selaku entitas anak telah menandatangani perjanjian jual beli dengan PT DPM Assets Indonesia. Kesepakatan transaksi aset pusat perbelanjaan di Medan ini diteken pada tanggal 23 Desember 2025. Penjualan mal ini merupakan strategi optimalisasi portofolio aset properti komersial milik perseroan di luar pulau Jawa.
Manajemen APLN menegaskan bahwa dana hasil penjualan aset akan didistribusikan kembali kepada induk usaha secara bertahap. Distribusi dana tersebut dilakukan melalui mekanisme pembagian dividen dari anak usaha sesuai regulasi pasar modal. Langkah ini dipastikan memberikan manfaat finansial signifikan bagi penguatan likuiditas Agung Podomoro Land.
2. Status Transaksi Non-Material
Perseroan memastikan bahwa penjualan Deli Park Mall tidak termasuk dalam kategori transaksi material sesuai peraturan OJK. Nilai transaksi ini juga dipastikan tidak mengandung benturan kepentingan yang dapat merugikan pemegang saham publik. Keterbukaan informasi telah disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia demi menjaga transparansi aksi korporasi.
Divestasi aset ini dipastikan tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional maupun kelangsungan usaha perseroan ke depan. APLN justru akan memperoleh tambahan kas yang memperkuat posisi keuangan di tengah volatilitas pasar. Manajemen berkomitmen memanfaatkan dana tersebut untuk menjaga stabilitas neraca keuangan jangka panjang.
3. Kinerja Keuangan Kuartal III-2025
APLN mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,64 triliun hingga periode kuartal ketiga tahun 2025. Angka tersebut mengalami koreksi tipis sebesar 4,7% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terjadi di tengah perlambatan daya beli masyarakat pada sektor properti nasional.
Kendati pendapatan usaha turun, pengakuan penjualan justru tumbuh 1,2% menjadi Rp1,65 triliun secara tahunan. Segmen pendapatan berulang dari bisnis hotel dan pusat perbelanjaan turut menyumbang angka sebesar Rp988,8 miliar. Laba komprehensif perseroan tercatat tetap positif di angka Rp28,21 miliar pada periode sembilan bulan ini.
4. Efisiensi Beban Bunga Utang
Beban bunga perseroan berhasil ditekan turun drastis hampir 38 persen pada kuartal ketiga tahun ini. Penurunan beban keuangan ini merupakan hasil dari strategi percepatan pelunasan utang pasca penjualan aset hotel sebelumnya. Total beban bunga kini tercatat sebesar Rp311,37 miliar yang jauh lebih efisien bagi neraca.
Posisi beban bunga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp502,55 miliar. Efisiensi biaya dana memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi manajemen untuk mengatur arus kas operasional. APLN terus disiplin melakukan pengelolaan kewajiban demi menjaga profitabilitas perusahaan di masa mendatang.
5. Strategi Adaptif dan Prospek
Manajemen menerapkan strategi penjualan adaptif dengan menghadirkan unit rumah tapak berukuran ringkas dan harga terjangkau. Langkah ini diambil untuk menyesuaikan daya beli masyarakat yang melemah namun tetap membutuhkan hunian berkualitas. Permintaan terhadap produk residensial di berbagai proyek unggulan masih menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Perseroan optimistis kinerja penjualan pada kuartal keempat akan tumbuh positif berkat momentum liburan akhir tahun. Dukungan insentif pemerintah di sektor perumahan diharapkan menjadi katalis pendorong minat beli konsumen properti. Segmen pendapatan berulang dari mal diproyeksikan memberikan kontribusi signifikan pada tutup buku tahun 2025 nanti.

Alvin Bagaskara
Editor
