Adu Kinerja Emiten Bank Digital Kuartal I-2025: Neo Commerce Terdepan, Aladin Balikkan Rugi
- PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatatkan kinerja paling mencolok dengan laba bersih sebesar Rp159,94 miliar, melonjak drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,23 miliar. Pertumbuhan laba ini mencerminkan keberhasilan strategi efisiensi dan penguatan manajemen risiko kredit.

Idham Nur Indrajaya
Author


JAKARTA - Industri perbankan digital di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang semakin kompetitif pada kuartal I-2025. Lima bank digital ternama—Bank Neo Commerce, Krom Bank, Allo Bank, Bank Aladin Syariah, dan Bank Raya—sama-sama mencatatkan peningkatan kinerja, baik dari sisi laba bersih, aset, penyaluran kredit, hingga perbaikan kualitas aset. Namun, strategi dan capaian masing-masing bank tetap menunjukkan dinamika yang berbeda-beda.
Berikut ulasan komprehensif dan perbandingan performa lima bank digital tersebut selama tiga bulan pertama tahun ini.
- Mengurai Kenakalan Remaja: Anak Butuh Keluarga, Bukan Barak Tentara
- Adu Ketangguhan ISAT, TLKM, dan EXCL di Tengah Dinamika Kuartal I-2025
- Ironi Pekerja Outsourcing di Marketplace: Kantor Megah, Hidup Susah
Bank Neo Commerce (BBYB): Laba Meroket dan NPL Terkendali
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatatkan kinerja paling mencolok dengan laba bersih sebesar Rp159,94 miliar, melonjak drastis sekitar 1.000% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,23 miliar. Pertumbuhan laba ini mencerminkan keberhasilan strategi efisiensi dan penguatan manajemen risiko kredit.
Rasio kredit bermasalah (NPL) gross membaik dari 3,94% menjadi 3,18%, sedangkan NPL net hanya 0,36%. Capital Adequacy Ratio (CAR) juga naik dari 31,95% menjadi 35,81%, menunjukkan posisi permodalan yang sangat kuat.
Rasio profitabilitas Bank Neo juga cemerlang. Return on Equity (ROE) mencapai 18,51% dan Return on Asset (ROA) sebesar 3,61%, tertinggi di antara bank digital lainnya.
Direktur Utama Eri Budiono menegaskan bahwa pertumbuhan ini dicapai berkat inovasi berkelanjutan, penguatan digital, serta ekspansi ke segmen komersial dan nasabah affluent. Rasio efisiensi seperti BOPO juga membaik dari 98,83% menjadi 82,56%, dan CIR turun dari 31,82% menjadi 29,10%.
Krom Bank (BBSI): Kredit dan Dana Pihak Ketiga Melonjak
PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) membukukan laba bersih Rp35,33 miliar, tumbuh 25,34% yoy dari Rp28,19 miliar. Meski pertumbuhan laba tidak setinggi Bank Neo, Krom Bank menunjukkan performa agresif dari sisi ekspansi kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Kredit yang disalurkan naik tajam 128,75% yoy menjadi Rp4,99 triliun, sedangkan DPK melonjak 507,23% menjadi Rp4,57 triliun. Aset perseroan juga bertumbuh signifikan 100,43% menjadi Rp8,3 triliun.
Pendapatan bunga bersih tumbuh 72,13% menjadi Rp331,45 miliar, namun beban impairment juga membengkak 80,10% menjadi Rp211,58 miliar, mengindikasikan tantangan dalam pengelolaan kualitas aset.
Meski demikian, kualitas aset membaik. NPL gross turun dari 4,88% menjadi 2,82%, dan NPL net turun signifikan dari 1,54% menjadi hanya 0,18%.
Namun, margin bunga bersih (NIM) turun dari 20,58% menjadi 18,64%, dan rasio BOPO naik dari 82,1% menjadi 88,98%, yang berpotensi menekan profitabilitas ke depan.
Baca Juga: Deposito Krom Bank Meroket 41,6 Persen, Bank Digital Semakin Digandrungi
Allo Bank: Laba Stagnan, Tapi Nasabah dan Ekuitas Tumbuh
PT Allo Bank Indonesia Tbk membukukan laba bersih Rp113 miliar pada kuartal I-2025, hanya tumbuh 2% yoy. Meski pertumbuhan laba relatif stagnan, bank ini mencatat peningkatan pendapatan operasional sebesar 32% menjadi Rp387 miliar.
Pendapatan bunga bersih naik 19% yoy menjadi Rp312 miliar, ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai Rp6,95 triliun, khususnya di segmen Retail Banking.
Kualitas aset tetap terjaga, dengan NPL gross di level 1,5% dan NPL net sebesar 0,5%. Ekuitas tumbuh 6% yoy menjadi Rp7,389 triliun, sementara CAR berada di level sangat tinggi yakni 93,4%.
Jumlah nasabah Allo Bank mencapai 12 juta per April 2025. Bank ini berkomitmen menerapkan model bisnis hibrida dan strategi “digital first” dan “ecosystem first” demi mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Bank Aladin Syariah: Dari Rugi ke Laba, Performa Meroket
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) menjadi bintang kejutan dengan keberhasilan membalikkan kondisi rugi menjadi laba. Pada kuartal I-2025, Bank Aladin membukukan laba Rp33,46 miliar, melonjak 175,71% dari rugi Rp44,19 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan pengelolaan dana naik 80,63% menjadi Rp194,71 miliar. Hak bagi hasil milik bank melonjak menjadi Rp95,65 miliar dari sebelumnya Rp46,28 miliar. Imbalan jasa perbankan juga tumbuh signifikan menjadi Rp79,07 miliar.
Dari sisi aset, Bank Aladin mencatatkan peningkatan menjadi Rp10,11 triliun, dari Rp9,36 triliun pada akhir 2024. Ekuitas naik tipis menjadi Rp3,17 triliun, sementara liabilitas naik menjadi Rp1,04 triliun.
Meski beban operasional juga naik, perbaikan drastis dari sisi pendapatan dan efisiensi berhasil mendorong laba operasional menjadi Rp33,49 miliar, dari sebelumnya minus Rp44,1 miliar.
Bank Raya (AGRO): Laba Naik Tajam, Kredit Digital Melesat
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), anak usaha BRI yang fokus ke perbankan digital, mencatatkan laba bersih Rp16,92 miliar, tumbuh 84,7% yoy. Peningkatan ini didukung oleh pendapatan bunga yang naik 12,6% menjadi Rp286,93 miliar dan kredit berbunga yang naik 17,35% menjadi Rp203,98 miliar.
Total aset bank ini tumbuh 9% menjadi Rp13,35 triliun, sedangkan total kredit mencapai Rp7,34 triliun. Kredit digital menjadi andalan, dengan pertumbuhan outstanding sebesar 78,5% menjadi Rp2,36 triliun.
Transaksi di aplikasi Raya juga naik 57,1% yoy menjadi 1,1 juta transaksi. Rasio NIM membaik menjadi 4,87% dari sebelumnya 4,29%.
Profitabilitas juga membaik dengan ROA naik menjadi 0,52% dan ROE menjadi 2,11%. Bank Raya berhasil menjaga likuiditas dengan LDR sebesar 87,78% dan LCR yang sangat tinggi di 351,18%.
- Kampanye Unik Jepang dalam Mengedukasi Turis Asing tentang Etika
- Contoh Pidato Hari Pendidikan Nasional 2025
- Prospek Emiten DEWA Milik Grup Bakrie di Tengah Transformasi Bisnis dan Kolaborasi Strategis
Peringkat Berdasarkan Pertumbuhan Laba Bersih Kuartal I/2025
| Peringkat | Bank | Pertumbuhan Laba Bersih Q1/2025 (yoy) |
|---|---|---|
| 1 | Bank Neo Commerce | +1.023% (dari Rp14,23 m ke Rp159,94 m) |
| 2 | Bank Raya | +84,7% |
| 3 | Krom Bank | +25,34% |
| 4 | Allo Bank | +2% |
| 5 | Bank Aladin Syariah | Berbalik dari rugi ke laba |
Peringkat Berdasarkan Nominal Laba Bersih Kuartal I/2025
| Peringkat | Bank | Laba Bersih Q1/2025 (Rp miliar) |
|---|---|---|
| 1 | Bank Neo Commerce | Rp159,94 miliar |
| 2 | Allo Bank | Rp113 miliar |
| 3 | Krom Bank | Rp35,33 miliar |
| 4 | Bank Aladin Syariah | Rp33,46 miliar |
| 5 | Bank Raya | Rp16,92 miliar |

Amirudin Zuhri
Editor
