7 Tren Kecantikan Korea yang Akan Populer di 2026
- Di bawah ini, para ahli K-beauty membagikan prediksi tren kecantikan Korea di tahun 2026, sehingga kamu bisa mulai merencanakan perawatan kulit dan rambut yang diinginkan.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Kecantikan Korea telah banyak memengaruhi cara kita merawat kulit. Konsep seperti glass skin, glazing, essence, dan formula yang fokus pada bahan aktif memperkenalkan kita pada tujuan perawatan kulit baru serta rutinitas multi-langkah untuk mencapainya.
Dengan kemajuan dalam kecantikan bioaktif, penemuan bahan baru, serta eksplorasi yang lebih mendalam pada perawatan rambut, tren K-beauty yang akan muncul di tahun 2026 akan membawa kita lebih dekat pada kulit yang lebih bersih dan halus serta rambut yang tebal dan sehat, seperti yang kita impikan.
Caroline Choi, pendiri merek K-Beauty Mizz Korea, menyatakan kecantikan Korea sedang bergerak menuju gelombang baru minimalisme cerdas. Mereka menekankan pada bahan-bahan baru, teknologi tekstur transformatif, di mana produk berubah bentuk saat digunakan.
Selain itu, ada format yang menyenangkan seperti kuku jeli dan pergeseran menuju rutinitas yang lebih sederhana dan tidak berlebihan.
Di bawah ini, para ahli K-beauty membagikan prediksi tren untuk tahun mendatang, sehingga kamu bisa mulai merencanakan perawatan kulit dan rambut yang diinginkan. Bagi kamu yang penasaran, yuk simak artikel berikut!
Tren Kecantikan Korea yang Bakal Memanjakan Beauty Enthusiast di Tahun 2026
Dilansir dari Elle, berikut tren kecantikan Korea yang akan memanjakan beauty enthusiast di tahun 2026:
1. Hair Essences
Kombinasi toner dan face mist pelembap sudah lama menjadi favorit dalam K-beauty karena kemampuannya memberikan hidrasi dan melembapkan kulit. Menurut Ban, format essence diperkirakan akan meluas ke ranah perawatan rambut.
“Pasar hair essence, khususnya, tampak siap berkembang, dengan tren potensial termasuk produk essence yang mengandung cica untuk menenangkan iritasi kulit kepala dan essence yang memperkuat akar rambut untuk membantu mengurangi kerontokan,” ujar Ban kepada ELLE.
2. PDRN
Meskipun sperma salmon telah digunakan di ingkat profesional selama beberapa waktu, terutama untuk prosedur pasca-kosmetik, bahan ini mulai populer di kalangan masyarakat umum tahun ini.
Dr. Jae Yong Ban, dokter kulit bersertifikat, direktur medis Klinik Dermatologi Banobagi, dan CEO Bano Cosmetics mengatakan bahwa popularitas PDRN diperkirakan akan terus meningkat.
Bahan ini, terdiri dari fragmen DNA yang berasal dari sel sperma salmon, memiliki manfaat besar seperti anti-inflamasi, stimulasi kolagen, dan regeneratif yang signifikan.
Saat ini, belum banyak merek yang menggunakan PDRN, tetapi menurut Ban, kita bisa mengharapkan lebih banyak krim dan serum yang mengandung bahan ini.
3. Exosomes
Bahan bioaktif lain yang diprediksi Ban akan semakin populer dalam beberapa bulan ke depan adalah eksosom. Vesikel ini, yang secara alami ada dalam tubuh, dilepaskan oleh sel untuk mengirimkan protein, DNA, dan RNA ke sel lain.
Pada dasarnya, eksosom berfungsi sebagai pembawa pesan yang memungkinkan sel saling berkomunikasi dan mengatur fungsinya. Dalam perawatan kulit, eksosom bekerja sebagai stimulator untuk memperbaiki jaringan dan meningkatkan produksi kolagen.
Namun, eksosom cukup rumit karena hanya eksosom yang berasal dari sel manusia yang efektif pada kulit manusia. Karena itu, muncul perbincangan mengenai sumber eksosom, termasuk asal, usia, dan lingkungan pertumbuhan sel yang digunakan untuk memproduksi eksosom, yang sangat penting bagi kualitasnya.
Seiring tren ini berkembang, kita bisa melihat merek-merek mulai menggunakan eksosom hasil rekayasa hayati untuk menghasilkan hasil serupa. Saat ini, bahan ini sudah digunakan dalam perawatan klinik dengan metode AnteAGE PEARL, di mana kulit ditusuk dengan jarum mikro, lalu kombinasi eksosom (berasal dari sel manusia) dan biosom (tiruan buatan laboratorium) disuntikkan ke kulit.
4. Barrier Care
Dr. Y. Claire Chang, dokter kulit kosmetik bersertifikasi di UnionDerm, New York, menyatakan bahwa produk-produk ini dirancang untuk memperkuat, memulihkan, dan menjaga kesehatan skin barrier.
Hal ini sejalan dengan apa yang telah ditekankan oleh dokter kulit Korea selama bertahun-tahun yakni perawatan kulit yang lembut dan konsisten dengan fokus pada kesehatan kulit.
Choi menambahkan bahwa fokus pada produk jenis ini akan bergeser ke cara kita mendukungnya, yaitu dengan menggunakan produk yang tepat untuk menyiapkan kulit agar skin barrier tidak semakin terganggu.
5. Asam Poli-L-Laktat (PLLA)
Bahan ini biasanya digunakan dalam filler suntik stimulasi kolagen seperti Sculptra dan perawatan dermatologi lainnya. Menurut Ban, ke depannya akan semakin banyak produk kosmetik bebas yang mengandung PLLA.
Meski dalam bentuk topical, polimer sintetis ini tidak memberikan efek sekuat filler, bahan ini tetap bisa mengeksfoliasi dan melembapkan kulit untuk tampilan yang lebih halus secara instan, serta seiring waktu membantu mengembalikan elastisitas kulit.
6. Bahan Aktif Nabati
Kategori ini sebenarnya bukan hal baru, tetapi dari segi formulasi, protein fungsional dan bahan aktif berbasis tanaman, bahan yang bekerja dengan baik pada kulit telah ramai diperbincangkan.
“Protein oat menjadi primadona karena kemampuannya mengunci kelembapan, memperkuat skin barrier, dan menenangkan iritasi, sementara protein terhidrolisis membantu kulit tampak lebih kenyal dan muda berkat daya serapnya yang tinggi,” ujar Choi.
Orchistem, ekstrak sel punca tanaman, juga merupakan produk unggulan lainnya. Protein ini meningkatkan produksi kolagen dan mendukung elastisitas kulit, membantu menciptakan kilau glass skin alami khas K-Beauty, tetapi dengan cara yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
7. Glass Hair
Salah satu ciri khas K-Beauty adalah glass skin, dan meskipun tren ini tetap populer, pada 2026 kita akan melihat perluasannya ke perawatan rambut, namun lebih dari sekadar perawatan kilap.
Menurut Chang, fokus akan lebih mendalam pada kesehatan kulit kepala, termasuk keseimbangan mikrobioma dan perbaikan lapisan kulit kepala, dengan banyak bahan seperti PDRN, eksosom, dan peptida yang berpindah dari perawatan kulit ke perawatan rambut.
Para ahli sepakat bahwa rutinitas panjang, seperti rutinitas multi-langkah ‘10-step’ yang membuat K-beauty terkenal, kemungkinan akan berevolusi. Segala bentuk berlebihan akan ditinggalkan, termasuk tren gimmick ala TikTok seperti mengoleskan seluruh isi jar krim boba ke wajah atau menggunakan produk berukuran besar yang berisi formula berlebihan.
“Pada 2026, kita akan melihat langkah-langkah yang lebih sedikit namun cerdas dengan produk multifungsi dan pendekatan perawatan kulit berbasis bukti,” kata Chang.
Sebagai gantinya, konsumen kini lebih memilih produk yang telah diuji, dikembangkan oleh dokter kulit, dan berfokus pada perbaikan kulit.

Distika Safara Setianda
Editor
