Tren Leisure

41 Persen Spesies Amfibi Terancam Punah

  • Hewan amfibi memiliki risiko tinggi alami kepunahan karena kulit mereka yang sangat sensitif.
katak2.jpg

NORTH CAROLINA - Peneliti dari Duke University menyebutkan sebanyak 41% spesies amfibi yang telah dipelajari terancam punah. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari yang dilaporkan terakhir pada 2004 dimana spesies amfibi yang terancam punah sebesar 39%. Dari banyaknya spesies amfibi tersebut, banyak yang menyandang status rentan, terancam punah, atau sangat terancam punah. 

Melansir Associated Press News, peneliti katak dari Duke University, Junjie Yako menyebutkan amfibi merupakan hewan paling terancam punah di dunia. Hal tersebut dikarenakan biologi hewan amfibi yang unik dan kulit yang permeabel yang mengakibatkan spesies ini sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Penelitian yang diterbitkan Rabu, 18 Oktober 2023 di jurnal Nature, menemukan bahwa hilangnya habitat akibat perluasan pertanian dan peternakan merupakan ancaman terbesar bagi amfibi di seluruh dunia. Namun semakin banyak spesies amfibi yang kini terancam punah akibat penyakit baru dan perubahan iklim, demikian temuan studi tersebut.

Ahli biologi University of Texas, Michael Ryan menyebutkan hewan amfibi merupakan hewan yang sangat rentan. Hal tersebut dikarenakan spesies ini mempunyai tahapan kehidupan berbeda yang masing-masing memerlukan habitat terpisah, sehingga spesies ini dapat terganggu oleh perubahan lingkungan perairan atau darat.

Selain itu, hewan amfibi memiliki risiko tinggi alami kepunahan karena kulit mereka yang sangat sensitif. Sebagian besar amfibi mendapatkan oksigen untuk bernapas melalui kulit spesies ini, sehingga tidak memiliki sisik, bulu, atau bulu sebagai perlindungan. 

Faktor-faktor seperti polusi kimia, infeksi bakteri, dan jamur dapat dengan cepat berdampak negatif pada ekosistem yang ditinggali spesies ini. Selain itu, perubahan iklim yang mengakibatkan peningkatan suhu dan tingkat kelembaban juga berdampak buruk pada hewan amfibi.

Sebagai contoh, katak biasanya aktif pada malam hari. Namun, ketika suhu cuaca terlalu panas, katak mampu menahan diri untuk tidak keluar bahkan pada malam hari karena kehilangan terlalu banyak air melalui kulit mereka. 

Seorang penulis studi dan peneliti di National Museum of Natural Sciences di Madrid, Patricia Burrowes menambahkan bahwa tinggal di tempat peristirahatan yang terlindung dapat membatasi kemampuan katak untuk makan dan berkembang biak.

Musim panas ini merupakan musim panas terpanas yang pernah tercatat di Belahan Bumi Utara , dan tahun 2023 akan menjadi musim panas terpanas ke-2 secara global, setelah tahun 2016.

Menurut Ahli biologi katak di University of San Francisco di Quito, Ekuador, Juan Manuel Guayasamin menyebutkan kemajuan dalam teknologi pelacakan hewan dan perkembangan data iklim telah memungkinkan studi terbaru ini menggunakan data yang jauh lebih lengkap dibandingkan dengan penilaian yang dilakukan pada tahun 2004.

“Kami memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai beberapa risiko,” ujar Guayasamin.

Penelitian tersebut berhasil mengidentifikasi daerah-daerah dengan konsentrasi terbesar spesies amfibi yang terancam punah. Daerah-daerah tersebut mencakup pusat-pusat keanekaragaman hayati seperti kepulauan Karibia, Andes tropis, Madagaskar, dan Sri Lanka. Selain itu, lokasi lain yang memiliki jumlah amfibi terancam yang signifikan mencakup Hutan Atlantik di Brasil, wilayah selatan Tiongkok, dan bagian tenggara Amerika Serikat.