Tren Pasar

3 Saham Ini Masih Menarik di Tengah Prediksi Lesu IHSG

  • IHSG anjlok akibat aksi demo dan ketidakpastian global. Investor asing sudah hengkang Rp50,94 triliun sejak awal 2025. Simak saham rekomendasi analis.
IHSG Ditutup Menguat-3.jpg
Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih tertekan pekan ini, seiring memanasnya aksi demonstrasi di Tanah Air. Pada penutupan perdagangan Jumat (29/8), IHSG melemah 1,53% ke level 7.830,49.

Meski begitu, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), IHSG masih mencatat kenaikan 10,63% sejak perdagangan perdana 2025. Di sisi lain, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp1,12 triliun pada perdagangan Jumat, sehingga total net sell asing menembus Rp50,94 triliun ytd.

Pelemahan bursa terjadi di tengah eskalasi demonstrasi buruh dan masyarakat di Jakarta. Aksi yang berlangsung pada Kamis (28/8) hingga malam menimbulkan korban jiwa seorang pengemudi ojek online (ojol). Tragedi itu memicu gelombang kemarahan, bahkan berujung pada penyerangan rumah sejumlah anggota DPR hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan mengatakan aliran dana asing sempat cukup besar di awal pekan, namun berbalik arah akibat ketidakpastian politik domestik. Dari eksternal, investor global juga cenderung menahan diri menyusul kabar Presiden AS Donald Trump berupaya memecat Gubernur The Fed, yang memunculkan keraguan soal independensi bank sentral.

“Ketidakpastian ini mendorong investor mencari aset aman. Harga emas spot bahkan melesat ke level tertinggi sepanjang sejarah, US$3.448,5 per troy ounce,” jelas David dalam keterangannya, Minggu 31 Agustus 2025.

Sementara itu, dari dalam negeri terdapat sinyal positif berupa kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli ke level 118,1 dari 117,8 pada bulan sebelumnya. Namun, David menilai pekan ini pasar akan tetap fokus pada perkembangan aksi protes dan respons otoritas, termasuk langkah Bank Indonesia (BI), BEI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Demo mahasiswa dan pekerja sudah menyeret IHSG turun lebih dari 2% dan rupiah melemah hampir 1%. BI dan pengawas bursa perlu segera hadir agar tidak menimbulkan kepanikan lebih luas,” ujarnya. David merekomendasikan tiga saham pilihan yang dinilai masih menarik di tengah gejolak pasar:

  1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) – Buy. Harga terakhir Rp3.040 dengan target Rp3.250. Kinerja emas yang mencetak rekor baru menopang prospek ANTM, ditambah laba bersih semester I/2025 yang melonjak 203%.
  2. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) – Buy. Harga terakhir Rp690 dengan target Rp760. Sebagai butik emas, HRTA diuntungkan langsung dari reli harga emas.
  3. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) – Buy. Harga terakhir Rp520 dengan target Rp550. Kenaikan IKK memperkuat outlook konsumsi masyarakat, membuat SIDO lebih tangguh menghadapi ketidakpastian ekonomi.